Belum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan realisasi lifting minyak sebesar 605.500 barel oil per day (BPOD), atau mencapai 92 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari yang ditargetkan sebesar 660.000 BPOD.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2022 di angka 612.300 BPOD, lifting minyak di tahun 2023 turun sebesar 1 persen.
"Lifting minyak, memang masih di bawah tahun lalu jadi 605 ribu. Namun penurunan kita bisa kita perkecil di tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya (2022) turun 7 persen, 2023 tinggal 1 persen. Mudah-mudahan ini bisa kita kurangi. Kalau bisa tahun depan benar-benar tidak ada decline," ujar Dwi dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (12/1).
Kemudian untuk realisasi salur gas sepanjang 2023 menyentuh angka 5.378 Million Standard Cubic Feet per day (mmscfd) atau naik 101 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 5.347 mmscfd.
Merdeka.com
Selain itu, pihaknya telah menyumbang ke penerimaan negara sebesar USD14,59 miliar atau Rp226 triliun (kurs Rp15.558) dari target yang ditetapkan USD15,88 miliar atau Rp247 triliun, atau sebesar 92 persen.
Lebih lanjut, Kepala SKK Migas bilang, bahwa pihaknya selama tahun 2023 telah melakukan pengeboran sumur sebanyak 38 sumur. Sehingga pada tahun 2024 menargetkan sebanyak 48 sumur.
"Jumlah sumur pengeboran kita terus meningkat menjadi 38 tahun 2023. dan 2024 kita targetkan 48 sumur," tutupnya.
SKK Migas mencatat, realisasi salur gas di 2023 sebanyak 5.378 MMSCFD, naik dari tahun sebelumnya 5.347 MMSCFD. Dengan catatan, target salur gas APBN 2023 pada tahun lalu berada di angka 6.160 MMSCFD (87 persen dari target), dan WP&B 5.569 MMSCFD (97 persen dari target).
Sementara untuk 2024, target salur gas pada APBN 2024 dipasang 5.785 MMSCFD dan 5.544 sesuai WP&B.
Selain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaHal itu termasuk perhitungan internal PDIP hasilnya masih dihitung di TPS yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca Selengkapnya