Ketahui Ciri-Ciri Kolesterol dan Asam Urat, Jangan Anggap Remeh
Berikut ciri-ciri kolesterol dan asam urat yang perlu diwaspadai.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai ciri-cirinya, penting untuk memahami definisi dari kolesterol tinggi dan asam urat. Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal.
Kolesterol merupakan zat lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan. Meski dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel dan hormon, kadar kolesterol yang berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Kadar kolesterol total dianggap normal jika kurang dari 200 mg/dL.
Sementara itu, asam urat adalah senyawa yang terbentuk dari pemecahan purin, zat yang terdapat dalam berbagai makanan dan juga diproduksi secara alami oleh tubuh. Normalnya, asam urat akan dikeluarkan melalui urin.
Namun jika kadarnya berlebihan dalam darah, dapat terjadi penumpukan kristal asam urat di sendi yang menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Kolesterol tinggi dan asam urat merupakan dua kondisi kesehatan yang sering ditemui di masyarakat.
Meski berbeda, keduanya memiliki beberapa gejala yang mirip sehingga terkadang sulit dibedakan. Mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi dan asam urat sejak dini sangat penting agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa saja ciri-ciri kolesterol dan asam urat yang perlu diwaspadai? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (19/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Perbedaan Utama Gejala Kolesterol Tinggi dan Asam Urat
Meski ada beberapa gejala yang mirip, terdapat perbedaan mendasar antara ciri-ciri kolesterol tinggi dan asam urat:
- Lokasi nyeri: Kolesterol tinggi cenderung menyebabkan nyeri menyebar di lengan dan kaki, sementara asam urat lebih terfokus pada sendi tertentu.
- Onset gejala: Gejala kolesterol tinggi muncul perlahan, sedangkan serangan asam urat biasanya tiba-tiba dan intens.
- Pembengkakan: Asam urat sering disertai pembengkakan dan kemerahan pada sendi, yang jarang terjadi pada kolesterol tinggi.
- Gejala sistemik: Kolesterol tinggi dapat mempengaruhi berbagai organ seperti jantung dan otak, sementara asam urat lebih terfokus pada sistem muskuloskeletal.
Ciri-ciri Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala yang spesifik, terutama pada tahap awal. Namun seiring waktu, dapat muncul beberapa tanda dan gejala sebagai berikut:
1. Nyeri dan Kram pada Lengan dan Kaki
Penumpukan kolesterol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri yang menuju ke lengan dan kaki. Akibatnya, aliran darah menjadi terhambat dan menimbulkan rasa nyeri, pegal, atau sensasi berat pada anggota gerak. Kram otot, terutama di malam hari, juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
2. Sakit di Bagian Dada
Nyeri dada atau angina dapat terjadi akibat penyempitan pembuluh darah jantung karena penumpukan plak kolesterol. Rasa sakit ini biasanya muncul saat beraktivitas fisik dan mereda saat istirahat. Jika dibiarkan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Mudah Lelah dan Mengantuk
Kolesterol tinggi dapat mengganggu aliran darah ke otak, menyebabkan kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita sering merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan mudah mengantuk meski sudah cukup tidur.
4. Perubahan pada Mata
Tanda kolesterol tinggi bisa terlihat pada mata, seperti:
- Xanthelasma: benjolan berwarna kuning di sekitar kelopak mata
- Arcus senilis: lingkaran putih atau abu-abu di sekitar kornea mata
- Pandangan kabur akibat gangguan aliran darah ke retina
5. Perubahan pada Kuku
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan perubahan warna kuku menjadi kebiruan atau pucat. Pertumbuhan kuku juga bisa melambat dan mudah rapuh.
Ciri-ciri Asam Urat
Berbeda dengan kolesterol tinggi, asam urat seringkali menimbulkan gejala yang lebih jelas dan spesifik, antara lain:
1. Nyeri Sendi yang Intens
Gejala khas asam urat adalah nyeri sendi yang tiba-tiba dan sangat intens, terutama di malam hari. Sendi yang paling sering terkena adalah:
- Jempol kaki
- Pergelangan kaki
- Lutut
- Siku
- Pergelangan tangan
Nyeri biasanya muncul mendadak dan bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.
2. Pembengkakan dan Kemerahan
Sendi yang terkena asam urat akan membengkak, terasa hangat, dan tampak kemerahan. Kulit di sekitar sendi bisa terlihat mengkilap dan terasa sensitif saat disentuh.
3. Keterbatasan Gerak
Akibat nyeri dan pembengkakan, penderita asam urat sering mengalami kesulitan menggerakkan sendi yang terkena. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Demam Ringan
Serangan asam urat terkadang disertai demam ringan dan menggigil sebagai respons tubuh terhadap peradangan.
5. Tofi
Pada kasus asam urat kronis, dapat terbentuk benjolan keras di bawah kulit yang disebut tofi. Biasanya muncul di sekitar sendi, telinga, atau siku.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah antara lain:
1. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Makanan yang perlu diwaspadai meliputi:
- Daging berlemak
- Produk susu tinggi lemak
- Makanan cepat saji
- Gorengan
- Makanan olahan
2. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan risiko obesitas yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan, terutama di area perut, berkaitan erat dengan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL.
4. Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi kolesterol lebih banyak atau kesulitan membuang kolesterol dari tubuh.
5. Usia dan Jenis Kelamin
Risiko kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Pria cenderung memiliki kadar kolesterol lebih tinggi di usia muda, namun setelah menopause, wanita juga berisiko tinggi.
6. Merokok
Kebiasaan merokok dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dan merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penumpukan kolesterol.
7. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal kronis dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Penyebab Asam Urat
Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Purin
Purin adalah senyawa yang ketika dimetabolisme akan menghasilkan asam urat. Makanan tinggi purin meliputi:
- Jeroan (hati, ginjal, otak)
- Seafood tertentu (sarden, ikan teri, kerang)
- Daging merah
- Kacang-kacangan
2. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pembuangannya melalui ginjal.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya.
4. Dehidrasi
Kurang minum air dapat menyebabkan konsentrasi asam urat dalam darah meningkat.
5. Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi asam urat berlebih atau kesulitan membuangnya.
6. Penyakit Tertentu
Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal dapat mempengaruhi metabolisme asam urat.
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat seperti diuretik dan aspirin dosis rendah dapat meningkatkan kadar asam urat.