Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Sarat Pahala & Keutamaannya, Raih Lailatul Qadar dengan Maksimal
Berbagai amalan dianjurkan untuk dimaksimalkan di sepuluh hari terakhir ini, sehingga kita dapat mempersiapkan diri menyambut datangnya Idul Fitri.

Ramadhan segera berakhir. Hitungan hari menuju Idul Fitri semakin dekat. Namun, jangan sampai kita lengah! Sepuluh hari terakhir Ramadhan menyimpan keistimewaan luar biasa, puncak dari bulan penuh berkah ini.
Di sinilah terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Rasulullah SAW sendiri meningkatkan intensitas ibadahnya di periode ini, menjadi teladan bagi kita semua.
Momentum ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih ampunan dan keberkahan Allah SWT. Berbagai amalan dianjurkan untuk dimaksimalkan di sepuluh hari terakhir ini, sehingga kita dapat mempersiapkan diri menyambut datangnya Idul Fitri dengan hati yang tenang dan penuh keberkahan.
Ulasan berikut ini akan membahas keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan dan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan, sehingga kita dapat memaksimalkan ibadah dan meraih keberkahan di penghujung Ramadhan. Melansir dari berbagai sumber, Rabu (19/3), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Sepuluh hari terakhir Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam. Di antara keutamaannya adalah terdapatnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut,
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar." (QS. Al-Qadr: 1).
Sementara itu menyangkut hal ini, Rasulullah SAW juga bersabda: "Barangsiapa yang menghidupkan Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain Lailatul Qadar, sepuluh hari terakhir Ramadhan juga dipenuhi dengan keberkahan, ampunan, dan turunnya malaikat. Pintu langit dibuka dan pintu neraka ditutup. Pahala ibadah dilipatgandakan. Rasulullah SAW sendiri meningkatkan intensitas ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan ini melebihi hari-hari lainnya, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
"Ketika masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya."
Dengan demikian, sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesempatan untuk meraih ampunan dan keberkahan Allah SWT sangat besar di periode ini.
Shalat Malam (Qiyamul Lail)

Shalat malam atau qiyamul lail merupakan amalan pertama dan utama yang dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW dan keluarganya menghabiskan malam-malam ini untuk beribadah, berzikir, dan berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat malam tidak hanya sekadar mengerjakan shalat sunnah, tetapi juga diisi dengan membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa. Waktu pelaksanaan shalat Lailatul Qadar idealnya pada sepertiga malam terakhir di 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini bukan rukun sholat, namun dianjurkan untuk menambah keutamaan ibadah.
Dengan memperpanjang shalat malam, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ampunan-Nya. Rasulullah SAW memberikan contoh dengan menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan dengan lebih giat dalam ibadah.
Mencari Lailatul Qadar
Mencari Lailatul Qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW menganjurkan untuk mencari Lailatul Qadar di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan (misalnya malam 21, 23, 25, 27, dan 29). Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).
Usaha untuk menemukan malam ini dimulai jauh sebelum 10 hari terakhir, bahkan bisa sejak bulan Rajab. Meskipun kita tidak tahu pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, upaya kita untuk mencarinya dengan memperbanyak ibadah di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan akan tetap mendapatkan pahala yang besar.
Hadits ini menunjukkan anjuran untuk fokus beribadah di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Keutamaan sholat Lailatul Qadar sangat besar. Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan malam ini.
Bersedekah

Meningkatkan sedekah merupakan bentuk syukur atas nikmat bertemu Ramadhan dan penyempurna ibadah lainnya. Sedekah dapat berupa zakat fitrah, zakat mal, maupun sedekah sunnah. Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi).
Bersedekah di 10 hari terakhir Ramadhan memiliki keutamaan yang besar. Sedekah dapat membersihkan harta kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan bersedekah, kita juga dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Amalan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan penuh berkah ini.
I'tikaf

I'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW juga melakukan i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan Aisyah RA: 'Nabi SAW beriktikaf di 10 terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau.' Ini menunjukkan pentingnya i'tikaf dan sholat di 10 hari terakhir Ramadhan.
Jika melakukan i'tikaf secara individu, penting untuk memperhatikan protokol kesehatan (jika diperlukan). I'tikaf dapat dilakukan di masjid atau mushola terdekat. Selama i'tikaf, kita dapat memperbanyak shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa.
Anjuran iktikaf di 10 malam terakhir Ramadan terdapat dalam hadis berikut: 'Dari Aisyah, ia berkata, 'Rasulullah SAW senantiasa beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan dan beliau bersabda, 'Raihlah malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir.'' (HR Tirmidzi)
Tilawah Al-Qur'an

Memperbanyak membaca dan merenungkan Al-Qur'an merupakan amalan yang sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan. Membaca Al-Qur'an dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Dengan membaca Al-Qur'an, kita dapat memahami firman Allah SWT dan meneladani kisah-kisah para nabi dan rasul. Membaca Al-Qur'an juga dapat menenangkan hati dan jiwa.
Selain membaca, merenungkan isi Al-Qur'an juga sangat penting agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap ayat yang dibaca.
Berdoa

Memperbanyak doa, terutama doa-doa khusus untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT, sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan. Salah satu doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut,
' اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي'
(Allahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni)
Artinya: 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.'
Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dan merupakan doa yang mustajab di bulan Ramadhan. Memperbanyak doa dapat meningkatkan harapan kita akan dikabulkannya doa-doa kita oleh Allah SWT.
Dalam kesempatan itu, UAH juga menekankan pentingnya berdoa pada malam Lailatul Qadar dengan doa yang diajarkan Rasulullah:
'Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah aku.' (HR. Tirmidzi)
Amalan untuk Perempuan Haid
Perempuan yang sedang haid tetap dapat meraih keberkahan 10 hari terakhir Ramadhan dengan melakukan amalan-amalan seperti memperbanyak dzikir (misalnya, membaca la ilaha illallah, surat Al-Ikhlas, surat Al-Fatihah, atau shalawat), berdoa, dan bersedekah.
Meskipun ada beberapa ibadah yang tidak dapat dilakukan saat haid, niat dan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tetap bernilai. Allah SWT akan tetap memberikan pahala atas niat dan usaha yang tulus.
Dengan demikian, perempuan yang sedang haid tidak perlu merasa kehilangan kesempatan untuk meraih keberkahan di 10 hari terakhir Ramadhan.
Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya agar kita semua bisa meraih keberkahan malam Lailatul Qadar dan memperbanyak amal ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan ini.