Mengulik Kitab Topah, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Islam di Minangkabau
Rumah yang kini menjadi Cagar Budaya Kabupaten Agam itu dulunya dijaga oleh Syech Muhammad Saidi beserta keturunannya.
sejarah islamRumah yang kini menjadi Cagar Budaya Kabupaten Agam itu dulunya dijaga oleh Syech Muhammad Saidi beserta keturunannya.
Mengulik Kitab Topah, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Islam di Minangkabau
Di sebuah bangunan layaknya rumah warga pada umumnya di pinggir Jalan Raya Padang-Lubuk Basung, Kampung Durian Kapeh, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, terdapat kitab bernama Topah.Menurut beberapa sumber, kitab Topah ini menjadi salah satu sejarah perkembangan agama Islam di Sumatra khususnya di Minangkabau. Konon, kitab kuno ini dibawa oleh Syech Burhanuddin Ulakan dari Tanah Suci Mekkah.
Disimpan Dalam Rumah
Melansir dari liputan6.com dan sumber lainnya, tempat disimpannya kitab kuno ini ada di dalam bangunan rumah yang berbentuk segi empat dengan dua tiang penyangga. Salah satu sisi atapnya berbentuk setengah gonjong.
Rumah yang kini menjadi Cagar Budaya Kabupaten Agam itu dulunya dijaga oleh Syech Muhammad Saidi beserta keturunannya. Kitab Topah ini penuh dengan tulisan arab yang berisikan tentang sejarah Islam.
Usia kitab ini tidak diketahui secara pasti. Bahkan, sampai saat ini tidak ada yang tahu kapan kitab ini bisa berada di tempat tersebut. Namun, kitab Topah menjadi bukti sejarah peradaban Islam di Minangkabau.
Profil Pengarang Kitab
Melansir dari nu.or.id, pengarang kitab bernama Syech Burhanuddin Ulakan adalah salah satu tokoh dalam pemikiran Islam di Nusantara sekaligus tokoh intelektual ulama Nusantara pada abad 17 dan 18.
Pria yang lahir di Ulakan, Padang Pariaman ini adalah ulama besar Minangkabau dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam di lingkungan Kesultanan Islam Minangkabau Pagaruyung.
- Doa untuk Teman dan Seluruh Umat Islam di Dunia, Begini Lafalnya lengkap dengan Terjemahan
- Tahapan Taaruf dalam Islam Lengkap Beserta Pengertian & Ayat yang Membahasnya
- Pedihnya Hukuman Pengkhianat Mataram Islam, Jasad Dimutilasi lalu Makamnya jadi Anak Tangga Agar Diinjak-injak
- Pengertian Ulul Azmi dan Nabi-nabi yang Termasuk di Dalamnya
- VIDEO: Doa Tulus SBY Doakan Presiden Terpilih Prabowo Sukses Pimpin Bangsa
- Pemilik Rental Playstation di Tebo Cabuli 20 Anak Laki-Laki, Korban Diiming-imingi Bermain Gratis
Kerap Dikunjungi Wisatawan
Keberadaan rumah sederhana yang berisikan sebuah kitab yang usianya sudah berabad-abad ini pun jadi perhatian. Rumah ini kerap dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Bahkan keberadaan kitab Topah ini juga kerap digunakan sebagai acara ritual umat Islam. Tak hanya dari daerah Sumbar saja, melainkan dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan juga Singapura.
Untuk akses masuk ke dalam ruangan rumah itu tidak bisa sembarangan. Tak semua orang bisa melihat langsung kitab kuno tersebut. Ada di momen tertentu sesuai dengan ritual yang sudah disepakati secara turun-temurun.
Melepas Niat
Tak hanya sebagai acara ritual, beberapa umat Islam juga menjadikan rumah ini sebagai tempat melepas niat atau bernazar. Contohnya seperti ada orang sakit kemudian berniat akan sembuh apabila datang ke tempat ini, maka niat itu akan terlaksana dengan datang ke tempat itu.
Selain Kitab Topah, di dalam bangunan sederhana ini juga ada tiga kitab lain yakni kitab suci Al-Qur'an, Kitab Thasawuf, Kitab Manti' dan Ma'ani.
Tempat ini makin ramai dikunjungi pada saat bulan Ramadan. Tujuan mereka datang adalah untuk berziarah setelah mengunjungi Ulakan.