Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
sejarah indonesia![Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/14/1702514741430-fide6.jpeg)
Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
![Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/14/1702514686324-td6ml.jpeg)
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Keturunan Nabi Muhammad
Mengutip digilib.uinsa.ac.id, Sunan Bejagung Lor memiliki nama Syekh Abdullah Asy’ari. Ia lahir di Yaman dan merupakan keturunan ke-21 dari Rasulullah Muhammad SAW.
Ayah dari Sunan Bejagung Lor juga bukan orang biasa, ia adalah ulama besar bernama Syekh Jumadil Kubro yang makamnya terletak di Trowulan, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Sunan Bonang untuk menyebarkan Islam di Tuban? Mengutip artikel Merdeka.com, selama berdakwah di Tuban, Jawa Timur, Sunan Bonang mengajarkan tembang-tembang yang berisikan ajaran Islam di dalam Masjid Astana.Sepulangnya dari masjid, masyarakat menghafalkan tembang itu di rumah. Sanak saudara mereka pun turut menyanyikan tembang itu karena tertarik akan kemerduan lagunya.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Di mana makam Sunan Nyamplung berada? Berlayar ke Pulau Genteng, di sana juga terdapat makam-makam leluhur. Salah satunya makam Mbah Endang Setiawati. Makamnya berbentuk punden yang berada di sebuah gumuk yang jaraknya hanya 150 meter dari garis pantai barat Pulau Genteng.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno pada Masjid Jamik di Bengkulu? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
![Kedatangan di Tanah Jawa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/14/1702515344543-7rnqy.jpeg)
Kedatangan di Tanah Jawa
Hancurnya Kerajaan Pasai mendorong rombongan ulama dari Arab yang dipimpin Syekh Jumadil Kubro berlayar ke Pulau Jawa. Sunan Bejagung Lor turut serta dalam rombongan sang ayah.
(Foto: Steam Community)
Adipati Tuban ke-6 Aryo Dwikoro atau Aryo Tejo I sangat menghormati ulama pendatang tersebut, meskipun saat itu
ia belum menerima Islam sebagai agama baru. Rasa
hormat kepada Sunan Bejagung Lor diwujudkan dengan memberi tanah perdikan di sebuah daerah pegunungan yang kini bernama Desa Bejagung.
Kasunanan Bejagung
Sekitar tahun 1300 Masehi, putra Syekh Jumadil Kubro itu kemudian mendirikan Kasunanan Bejagung di tanah perdikan hadiah dari Arya Tejo I. Sejak saat itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bejagung.
- Ada di Dalam Masjid, ini Penampakan Makam Nabi Musa dari Dekat, Namanya Paling Banyak Disebut di Alquran
- Kemenag: Tidak Ada Larangan, yang Ada Hanya Pengaturan Pengeras Suara di Masjid
- Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
- Mekkah Diguyur Hujan Setelah Muncul Peringatan Cuaca Panas
- VIDEO: Kejutan Tetangga! Suasana Saat Polisi Bunuh Diri, Sosok Pemilik Rumah Mewah
- VIDEO: Pegi Beda Rambut dengan Ciri-Ciri DPO, Hotman Desak Polisi Rilis Tersangka
Seiring berjalannya waktu, makin banyak masyarakat yang tertarik belajar agama Islam. Sunan Bejagung Lor memutuskan mendirikan masjid sebagai sarana pengembangan pengetahuan agama.
![Sosok Sederhana](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/14/1702516285791-vevh5.jpeg)
Sosok Sederhana
Sehari-hari, Sunan Bejagung Lor dikenal sangat sederhana. Ia selalu mengenakan pakaian biasa serta tidak menunjukkan kesakralan seorang kiai. Hal ini membuat masyarakat tak takut bertanya kepada dirinya.
(Foto: Freepik)
Karomah
Sunan Bejagung disebut punya banyak karomah. Mengutip buku Babad Tanah Jawa dan buku Babad Tuban, setiap hari Sunan Bejagung Lor pergi ke Masjidil Haram Makkah untuk menyalakan lampu masjid dan melakukan azan di sana.
Versi lain menyebutkan bahwa Sunan Bejagung Lor tidak ada di kediamannya pada siang hari. Ia pergi ke Makkah untuk menyalakan lampu masjid sekaligus menjadi imam salat di sana. Pada malam harinya, Sunan Bejagung Lor sudah kembali berada di kediamannya.
![Makam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/14/1702516756605-3809p.jpeg)
Makam
Makam Sunan Bejagung Lor jadi salah satu tujuan wisata religi favorit di Tuban. Pada hari Kamis malam Jumat Wage, banyak peziarah datang ke makam ulama ini.
Mereka tak hanya berasal dari Tuban, tetapi juga dari kota-kota lain.
(Foto: Google Maps)