Doa Penangkal Hujan saat Pernikahan Lengkap Arab Latin dan Artinya
Cuaca yang tidak menentu sering menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang akan melangsungkan acara pernikahan.
Pernikahan adalah momen sakral yang diharapkan berjalan dengan lancar dan sempurna, terutama jika dilaksanakan di luar ruangan. Namun, cuaca yang tidak menentu sering menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang akan melangsungkan acara pernikahan.
Hujan, meskipun membawa berkah, kerap kali menjadi kekhawatiran utama karena dapat mengganggu jalannya acara yang sudah direncanakan dengan matang. Dalam situasi ini, banyak orang yang mencari cara agar hujan tidak turun, salah satunya dengan mengamalkan doa penangkal hujan.
-
Bagaimana doa hujan dalam Islam? Melafalkan doa saat turun hujan adalah bentuk harapan setiap umat Islam agar hujan tersebut turun sehingga membawa berkah. Doa hujan Allahumma Shoyyiban Arab memiliki arti yang harus dipahami umat Islam.
-
Apa doa turun hujan dalam bahasa Arab? Allahumma sayyiban Nafi'an merupakan doa yang biasa dibaca saat turun hujan.
-
Bagaimana cara baca doa hujan? Doa di bawah ini bisa dibaca saat hujan akan turun, hujan lebat, hingga setelah selesai turun hujan.
-
Apa isi doa hujan yang diajarkan Rasulullah? La ilaha illallahul ‘azhimul halimu, la ilaha illallahu rabbul ‘arsyil ‘azhimi, la ilaha illallahu rabus samawati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karimi.
-
Apa bacaan doa agar hujan reda? Doa agar tidak hujan yang pertama yakni sunnah Rasulullah SAW yang diabadikan dalam hadis riwayat Bukhari. Doa ini bertujuan untuk meminta agar hujan segera reda. Adapun bacaan doa agar tidak hujan yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut: Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih.
-
Bagaimana cara membaca doa pernikahan? Berikut doa pernikahan yang bisa dibaca dan diamalkan pasangan Muslim: Doa Pernikahan untuk Pengantin Baru Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibihi. Allahumma innî as' aluka khairahâ wa khaira mâ jabaltahâ 'alaihi wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa min syarri ma jabaltahâ 'alaihi.
Doa penangkal hujan saat pernikahan merupakan salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar acara berlangsung dengan lancar tanpa gangguan cuaca. Doa-doa ini bukanlah bentuk menolak berkah, melainkan meminta kebaikan cuaca di waktu yang diinginkan.
Biasanya, doa ini diiringi dengan keyakinan dan niat yang tulus, serta disertai harapan agar acara pernikahan berjalan dengan penuh kebahagiaan dan berkah. Mengamalkan doa penangkal hujan bukan hanya sekadar usaha untuk menjaga cuaca, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya berserah diri kepada Allah SWT dalam segala urusan.
Mengutip Liputan6, berikut bacan doa peangkal hujan saat pernikahan yang dapat Anda amalkan. Semoga membantu!
Kumpulan Doa Penangkal Hujan saat Pernikahan
1. Doa agar Tidak Hujan dan Langit Cerah
Doa agar tidak hujan diajarkan oleh nabi Muhammad SAW saat wilayahnya diguyur hujan yang tak berkesudahan. Pada waktu itu, hujan yang mengguyur menyebabkan makanan busuk dan akses jalan terputus.
Doa ini sebenarnya dipanjatkan agar hujan yang turun tidak membawa musibah dan bencana bagi umat manusia. Berikut bacaan doa agar cuaca panas:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ
Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan (hujan) yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."
2. Doa agar Terhindar dari Musibah saat Hujan
Selain doa agar tidak hujan, umat Islam juga dianjurkan membaca doa agar terhindar dari musibah saat turun hujan.
Hal ini dikarenakan tak jarang hujan turun disertai angin kencang, petir, dan bencana lainnya yang merugikan. Anda bisa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dihindarkan dari hal-hal tersebut. Berikut bacaannya:ِ
سْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami'ul 'alim.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
3. Doa agar Diberikan Kebaikan dari Cuaca yang Sedang Terjadi
Doa ini berkaitan dengan seorang hamba yang memohon kepada Allah SWT agar cuaca yang sedang terjadi membawa kebaikan.
Doa ini juga permohonan seorang hamba kepada Allah SWT agar senantiasa dilindung dari kejahatan yang dibawa oleh cuaca tersebut. Berikut bacaannya:
Allohumma inni as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’udzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dari angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau datangkan bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."
4. Surat Hud Ayat 44
Di samping itu, Anda juga bisa menambahkan doa agar hujan berhenti dengan membaca surat Hud ayat 44 yang berbunyi;
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Wa qīla yā arḍubla'ī mā`aki wa yā samā`u aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn
Artinya: "Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang zalim'."
Pawang Hujan yang Diperbolehkan
Banyak orang tahunya, pawang hujan bertindak sebagai pengendali hujan. Padahal sejatinya pawang hujan adalah manusia biasa yang berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT agar tidak terjadi hujan. Umat Islam dilarang meyakini bahwa pawang hujan adalah pengendali hujan.
Sebab posisi pawang sebagai hamba harus serius dalam bermunajat dan beristighotsah kepada Allah SWT yang kita yakini sebagai Dzat Maha Kuasa mengendalikan dan menghentikan hujan. Keseriusan dalam memohon pertolongan agar tidak hujan ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, dalam satu riwayat:
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud RA, ia berkata: Nabi SAW jika berdoa kepada Allah SWT maka berdoa tiga kali, jika memohon kepada Allah SWT maka memohon tiga kali.
Mengutip NU Online, terdapat dua hukum pawang hujan yang perlu diketahui agar tidak salah paham.
Pertama, menyewa pawang hujan yang diniati karena kemampuannya mengendalikan hujan, maka hal seperti ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Sebab mengendalikan hujan adalah hak prerogative Allah SWT.
Kedua, menyewa pawang hujan yang diniati karena kemampuannya membaca doa dan bermunajat kepada Allah untuk mengendalikan hujan, maka hal ini diperbolehkan dalam fiqih.
Sebagaimana menyewa orang agar membaca Al-Qur'an di makam orang tertentu dengan niat pahalanya disampaikan kepada ahli kubur atau menyewa orang agar mengajarkan Al-Qur'an. Pembacaan Al-Qur'an semacam ini jelas manfaatnya, sebagaimana doa memohon agar tidak hujan.