Screen Time Sebelum Tidur: Penyebab Utama Insomnia? Penelitian Ungkap Fakta Mengejutkan!
Penelitian terbaru di Norwegia menunjukkan korelasi kuat antara screen time sebelum tidur dengan peningkatan risiko insomnia dan penurunan durasi tidur.

Sebuah studi besar di Norwegia mengungkap fakta mengejutkan tentang kebiasaan penggunaan gawai sebelum tidur. Penelitian yang melibatkan lebih dari 45.000 mahasiswa ini menunjukkan korelasi kuat antara screen time dan peningkatan risiko insomnia. Studi ini menemukan bahwa setiap tambahan satu jam penggunaan layar sebelum tidur meningkatkan risiko insomnia hingga 59-63 persen, dan mengurangi durasi tidur hingga 24 menit per jamnya. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
Dilansir dari Science Alert, para peneliti dari Norwegian Institute of Public Health, mengungkap bahwa "Masalah tidur sangat umum di kalangan mahasiswa dan berdampak signifikan terhadap kesehatan mental, prestasi akademik, dan kesejahteraan secara keseluruhan," kata Gunnhild Johnsen Hjetland, psikolog klinis di lembaga tersebut. Mereka ingin menyelidiki lebih dalam hubungan antara berbagai aktivitas layar dan pola tidur, terutama karena penggunaan layar di tempat tidur sangat umum terjadi. Awalnya, mereka menduga penggunaan media sosial akan lebih berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk karena sifatnya yang interaktif dan potensi stimulasi emosionalnya.
Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis aktivitas layar ternyata tidak sepenting durasi penggunaan layar secara keseluruhan. "Jenis aktivitas layar tampaknya tidak sepenting waktu yang dihabiskan untuk menggunakan layar di tempat tidur," kata Hjetland. "Kami tidak menemukan perbedaan signifikan antara media sosial dan aktivitas layar lainnya, yang menunjukkan bahwa penggunaan layar itu sendiri adalah faktor kunci dalam gangguan tidur – kemungkinan karena penggantian waktu, di mana penggunaan layar menunda tidur dengan menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat." Ini artinya, baik scrolling media sosial, menonton film, atau bermain game, semuanya berdampak negatif jika dilakukan sebelum tidur.
Dampak Screen Time Sebelum Tidur: Lebih dari Sekedar Insomnia
Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana screen time di tempat tidur dapat mengganggu tidur kita. Bukan hanya meningkatkan risiko insomnia, tetapi juga mengurangi durasi tidur secara signifikan. Bayangkan, 24 menit waktu tidur hilang setiap jamnya! Itu waktu yang cukup untuk mendapatkan istirahat berkualitas.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hampir 70% mahasiswa menggunakan layar sebelum tidur untuk berbagai aktivitas. Mulai dari mengecek media sosial, menonton film hingga sekadar berselancar di internet. Kebiasaan ini, tanpa disadari, telah mengurangi waktu istirahat mereka dan berdampak buruk pada kesehatan tidur.
Lebih lanjut, penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami bahwa korelasi tidak selalu berarti kausalitas. Meskipun ada hubungan yang kuat antara screen time dan insomnia, belum tentu screen time secara langsung menyebabkan insomnia. Faktor lain seperti stres, pola makan, dan kondisi kesehatan juga dapat berperan.

Mekanisme Gangguan Tidur Akibat Screen Time
Lalu, bagaimana sebenarnya screen time mengganggu tidur kita? Ternyata ada beberapa mekanisme yang terlibat:
- Notifikasi yang mengganggu: Notifikasi dari perangkat dapat mengganggu istirahat dan membuat sulit untuk kembali tidur. Bayangkan tengah asyik tidur, tiba-tiba notifikasi pesan masuk atau telepon berdering!
- Penggantian waktu tidur: Waktu yang dihabiskan untuk menatap layar mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur. Satu jam scrolling Instagram artinya satu jam kurang tidur!
- Peningkatan kewaspadaan: Aktivitas di layar meningkatkan kewaspadaan, membuat sulit untuk merasa mengantuk dan tertidur. Cahaya dari layar membuat otak tetap aktif.
- Gangguan ritme sirkadian: Paparan cahaya biru dari layar mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang mengatur siklus tidur-bangun alami. Cahaya biru ini menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.
"Jika Anda membaca ini di tempat tidur menggunakan ponsel Anda, Anda tidak sendirian. Banyak orang menggunakan ponsel mereka sebelum dan setelah waktu tidur, terutama dewasa muda dan remaja. Namun, Anda mungkin ingin segera menyelesaikannya (setelah Anda selesai membaca ini, tentu saja). Waktu layar yang lama sebelum tidur – atau di tempat tidur – secara luas diduga mengganggu tidur, meskipun detail kunci tentang dinamikanya masih belum jelas." Begitu peneliti menjelaskan konteks penelitiannya.
Tips Mengurangi Dampak Buruk Screen Time
Meskipun penelitian ini menunjukkan korelasi antara screen time dan insomnia, bukan berarti kita harus meninggalkan gadget sepenuhnya. Namun, kita perlu bijak dalam penggunaannya, terutama sebelum tidur. Berikut beberapa tips untuk mengurangi dampak buruk screen time:
- Hindari penggunaan gawai setidaknya satu jam sebelum tidur. Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku, mandi air hangat, atau mendengarkan musik.
- Matikan notifikasi pada perangkat Anda sebelum tidur. Notifikasi yang tiba-tiba dapat mengganggu tidur Anda.
- Letakkan perangkat tersebut di luar jangkauan tempat tidur Anda. Jauhkan gadget dari tempat tidur untuk mengurangi godaan untuk menggunakannya sebelum tidur.
- Buat rutinitas tidur yang menenangkan. Rutinitas yang konsisten dapat membantu tubuh Anda mempersiapkan diri untuk tidur.
Penelitian ini memberikan informasi penting tentang dampak screen time terhadap kualitas tidur. Meskipun penelitian ini menunjukkan korelasi, bukan kausalitas, bukti yang ada cukup kuat untuk mendorong kita mengubah kebiasaan penggunaan gawai sebelum tidur. Dengan menerapkan tips di atas, kita dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan kita secara keseluruhan. Tidur nyenyak, guys!
Ingat, penelitian ini menekankan pentingnya mengurangi screen time sebelum tidur, bukan menghentikannya sama sekali. Yang terpenting adalah keseimbangan dan bijak dalam penggunaan teknologi agar tidak mengganggu kesehatan tidur dan kesejahteraan kita. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih berkualitas!