7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri
Kemarahan yang dimiliki anak perlu disalurkan dengan cara yang positif dan dikelola dengan benar.
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membantu anak untuk mengelola kemarahannya.
7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri
Amarah merupakan salah satu emosi yang alami dialami oleh manusia baik pada anak hingga orang dewasa. Sama seperti pada orang dewasa, anak juga perlu cara menyalurkan kemarahan mereka secara positif.
-
Bagaimana cara agar anak bisa mengendalikan emosinya? 'Di mana pun kita memutuskan tempat pengasuhan anak, semua itu bertujuan agar anak tetap dapat mengenal dan nantinya mampu mengendalikan emosi,' ujar Dian dalam dialog pada program Ruang Psikologi di Radio Streaming BKKBN Bengkulu.
-
Bagaimana cara anak mengendalikan emosi tantrum? Trisna menjelaskan bahwa tantrum pada anak bisa terjadi karena beberapa faktor lainnya, seperti infeksi, gangguan tidur, kelelahan, atau rasa lapar. Tantrum juga bisa dipicu oleh ketidakmampuan anak dalam mengelola emosi mereka sendiri.
-
Bagaimana cara mengendalikan agresi anak psikopat? Agresi mereka mungkin sulit untuk dikendalikan dan dapat mengarah pada perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
-
Bagaimana cara kelola marah dengan baik? Mengelola marah dengan baik adalah keterampilan penting yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memperbaiki hubungan interpersonal.
-
Bagaimana cara orang tua untuk membantu anak mengelola emosi negatifnya? Penting bagi orangtua untuk membantu mengelola dan mengarahkan emosi negatif milik anak agar tidak terlalu berdampak buruk. Penting untuk memastikan emosi tersebut terasalurkan namun dalam cara yang lebih produktif.
-
Bagaimana orang tua bisa membantu anak mengatasi agresivitas? Bantu anak Anda untuk belajar mengidentifikasi dan menamai emosinya, dan ajarkan mereka cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Beberapa anak mudah merasa frustasi, meledak atas peristiwa-peristiwa kecil, bahkan bisa berteriak dan menjadi agresif. Hal ini tentu merupakan tanda pengendalian amarah yang tidak baik pada anak.
Jika anak seringkali marah-marah hingga dijauihi oleh orang lain, hal ini bisa sangat berdampak pada perkembangan mereka. Sangat penting bagi orangtua untuk mengajari mereka keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi perasaan mereka dengan cara yang sehat.
Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk membantu mengelola amarah pada anak.
Ajarkan Anak Memahami Perasaan
Anak-anak cenderung bereaksi secara negatif ketika mereka tidak memahami perasaan mereka atau tidak mampu mengungkapkannya. Seorang anak yang tidak bisa mengatakan "Aku marah!" mungkin akan menunjukkan kemarahannya dengan perilaku agresif.
Untuk membantu anak Anda belajar mengidentifikasi dan memberi label pada perasaan, mulailah dengan mengajarkan kata-kata perasaan dasar seperti "marah," "sedih," "senang," dan "takut." Seiring waktu, mereka akan belajar memberi label pada emosi mereka sendiri dan mengetahui hal apa yang mereka alami.
Bantu Anak Mengidentifikasi Emosi
Buat anak mengidentifikasi tingkat kemarahan mereka dengan penanda yang mereka pahami seperti membuat termometer kemarahan. Gambarlah termometer besar pada selembar kertas. Mulai dari angka nol di bagian bawah dan isi angka hingga 10 di bagian atas termometer.
Di termometer kemarahan, nol berarti "tidak ada kemarahan sama sekali." Angka 5 berarti "kemarahan sedang," dan 10 berarti "kemarahan paling besar." Pada saat anak Anda tidak merasa marah atau kesal, bicarakan tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka pada setiap angka di termometer sesuai dengan emosi yang mereka alami.
Buat Rencana saat Marah
Ajarkan anak-anak apa yang harus dilakukan ketika mereka mulai merasa marah. Alih-alih melemparkan mainan saat frustrasi, misalnya, mereka bisa pergi ke kamarnya atau sudut tenang yang sudah ditentukan.
Dorong mereka untuk mewarnai, membaca buku, atau melakukan aktivitas menenangkan lainnya sampai mereka merasa lebih baik. Anda bahkan bisa membuat kotak berisi benda-benda yang bisa membuat anak tenang dan berisi buku mewarnai favorit anak dan beberapa krayon, buku yang menyenangkan untuk dibaca, stiker, mainan favorit, atau losion dengan aroma yang harum.
Kembangkan Keterampilan Mengelola Kemarahan
Salah satu cara terbaik untuk membantu anak yang merasa marah adalah dengan mengajarkan mereka teknik-teknik khusus mengelola kemarahan.
Mengambil napas dalam-dalam, misalnya, bisa menenangkan pikiran dan tubuh anak saat mereka kesal. Pergi berjalan-jalan singkat, menghitung sampai 10, atau mengulang frase yang membantu juga bisa membantu. Ajarkan keterampilan lain seperti mengendalikan impuls dan disiplin diri juga. Beberapa anak membutuhkan bimbingan lebih banyak untuk berlatih keterampilan ini ketika mereka marah.
Jangan Kalah pada Kemarahan Anak
Terkadang anak-anak menemukan bahwa ledakan kemarahan mereka efektif untuk membuat orangtua menuruti kemauan mereka.
Jika seorang anak meledak dalam tantrum dan orang tuanya memberi mereka mainan untuk membuat mereka tenang, mereka akan belajar bahwa tantrum efektif.
"Menyogok" anak dengan mainan atau hal lainnya ini mungkin efektif dalam jangka pendek namun bisa berdampak buruk pada perkembangan jangka panjang mereka. Sebaliknya, berfokuslah pada hubungan dengan anak Anda sehingga mereka lebih percaya diri bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi tanpa harus marah-marah.
Konsekuen dengan Peraturan
Disiplin yang konsisten diperlukan untuk membantu anak Anda belajar bahwa perilaku agresif atau tidak sopan tidak dapat diterima. Jika anak Anda melanggar aturan, berlakukan konsekuensi setiap kali.
Hukuman seperti waktu beristirahat atau mengambil hak istimewa bisa menjadi strategi disiplin yang efektif. Jika anak Anda merusak sesuatu saat marah, mintalah mereka untuk membantu memperbaikinya atau melakukan pekerjaan rumah untuk mengumpulkan uang untuk perbaikan.
Hindari Media yang Menampilkan Kekerasan
Jika anak Anda menunjukkan perilaku agresif, paparan pada acara TV atau permainan video yang kejam mungkin akan memperburuk masalah tersebut. Alihkan perhatian mereka pada buku, permainan, dan acara yang menunjukkan keterampilan penyelesaian konflik yang sehat.