Survei PolMark Indonesia: Pramono-Rano 40,3%, Ridwan Kamil-Suswono 34,8%, Dharma-Kun 3,2%
Menurut PolMark Indonesia, terbuka kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 berlangsung satu putaran.
Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua kandidat lainnya berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia.
Kedua kandidat itu adalah paslon Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 1 yakni Ridwan Kamil-Suswono dan paslon Cagub-Cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
PolMark Indonesia mencatat, Pramono-Rano mengantongi elektabilitas 40,3 persen. Mengalahkan Ridwan Kamil-Suswono yang mendulang elektabilitas 34,8 persen dan Dharma-Kun 3,2 persen. Sementara itu, ada 21,7 persen yang merahasiakan jawabannya, mengaku tidak tahu dan tak menjawab.
“Elektabilitas pasangan calon dengan simulasi kertas suara,” tulis PolMark Indonesia menjelaskan elektabiltas tiga paslon tersebut dalam rilisnya, Rabu (20/11).
Pilkada Satu Putaran?
Menurut PolMark Indonesia, terbuka kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 berlangsung satu putaran. Kemungkinan ini terjadi jika elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono menurun dan elektabilitas Pramono-Rano Karno meningkat.
“Pasangan Pramono-Rano berkemungkinan meraih suara di atas 50% pemilih pada 27 November 2024,” tulis PolMark Indonesia lagi.
“Kemungkinan terjadinya pilkada satu putaran ini ikut terdukung oleh ‘tertahannya’ elektabilitas Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto pada angka yang tidak signifikan,” sambungnya.
Namun, lanjut PolMark Indonesia, tetap terbuka kemungkinan Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. Kemungkinan ini terbuka jika kenaikan elektabilitas Pramono-Rano berhenti, tertahan atau melandai.
Sementara di sisi lain pasangan Ridwan Kamil-Suswono berhasil membuat rebound (pembalikan kecenderungan).
“Kemungkinan Pilkada dua putaran ini bisa makin diperbesar jika Dharma-Kun berhasil mendongkrak elektabilitasnya secara signifikan.”
Survei dilakukan dalam rentang waktu 7 - 15 November 2024. Survei yang bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta ini dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Responden survei ini merupakan WNI yang berdomisili di Jakarta dan telah mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah. Total responden sebanyak 1.200 orang diambil secara arak menggunakan metode multistage random sampling.
Margin of error survei ini adalah ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk menjaga kualitas hasil survei, dilakukan quality control dengan cara mendatangi kembali (merekonrmasi) secara acak 20% dari total sampel (spot check).