Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti
Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.
dinasti politik![Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/12/1699791980881-1xtqj.jpeg)
Menurut Burhanuddin, terjadi penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.
![Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/12/1699791739108-gidg1l.png)
Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia diketahui, mayoritas responden menilai biasa saja terkait isu munculnya politik dinasti dampak putusan MK.
![Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/12/1699791777239-t90jc.png)
- Survei Litbang Kompas: 63,7 Persen Publik Setuju Politik Dinasti Dibatasi
- Survei Terbaru: Gibran Dinilai Tidak Pantas Jadi Cawapres dan Dianggap Bentuk Politik Dinasti
- Survei Populi Center Prediksi Menang Satu Putaran, Gibran: Masih Banyak PR, Tak Boleh Jumawa
- Survei Indikator: 44,1 Persen Responden Nilai Jokowi Tak Khianati PDIP Usai Gibran Cawapres
- VIDEO: Pelukan Mesra Pratama Arhan untuk Azizah, Algojo Penalti Penentu Indonesia Kalahkan Korsel
- Menaker Ida Kunjungi Shanghai International Training Center
![Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/12/1699791803239-t9h5w.png)
Putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK), ihwal Batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden, tak memantik kekhawatiran publik soal potensi politik dinasti.
"Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ secara virtual, Minggu (12/11).
merdeka.com
Sementara yang menilai sebaliknya, ada 39,2 persen.
Kendati demikian, menurut Burhanuddin, terjadi penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.
![<br>Sementara yang menilai sebaliknya, ada 39,2 persen.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/12/1699791866940-gnzi2.png)
"Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasi. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan, menjadi 39,2 persen," ungkap Burhanuddin.
merdeka.com
Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.
Pada temuan lain, mayoritas publik juga menilai politik dinasti tidak akan mengganggu demokrasi. Ini karena pesta demokrasi dilakukan secara langsung oleh rakyat.
merdeka.com
"Sekitar 52,6 persen lebih berpendapat politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat. Sementara yang berpendapat sebaliknya, masih cukup besar, mencapai 36,3 persen," kata Burhanuddin.
Survei nasional Indikator dilakukan dalam rentang 27 Oktober – 1 November 2023, menempatkan 1.220 responden melalui Wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.