Anas Urbaningrum Singgung Gantung di Monas & Kezaliman Hukum: Bertaubatlah!
Hal itu ia sampaikan saat pidato politik di Monas.
Hal itu ia sampaikan saat pidato politik di Monas.
Lokasi tersebut dipilih, lantaran sempat viral setelah ucapannya 'Gantung Anas di Monas jika terlibat sepeser pun korupsi Hambalang.'
Ia meminta 'orang' yang pernah berbuat zalim hukum segera bertaubat.
kata Anas dalam pidatonya di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7).
Dia hanya ingin yang bersangkutan tak mengulangi kembali perbuatannya.
"Kemudian minta maaf pada yang menciptakan manusia. Menciptakan kita semua. Minta maaf kalau saya bergetar soal ini," katanya.
"Jangan diulangi lagi boleh tejadi pada Anas tapi tidak boleh terjadi pada anak anak bangsa lain," katanya.
Bahwa, tidak lagi boleh terulang apapun jenis suku, ras dan agamanya.
"Tapi harus ada hikmah yang dipetik bangsa ini bahwa tidak boleh terjadi lagi pada anak bangsa Indonesia apapun agamanya, apapun suku, ras, partainya, warna kulitnya apapun orientasi politiknya," tuturnya.
Terlebih tidak ada yang dipandang istimewa.
Selanjutnya ia pun menyinggung soal Monas yang dinyatakannya sebagai lokasi gantung dirinya. Monumen yang pernah dibangun oleh Presiden pertama, Soekarno sebagai bentuk mengenang revolusi kemerdekaan. Dikatakannya tugu Monas dibangun untuk mengenang para pahlawan kenangan, ingatan, dan memori, termasuk harapan para pendahulunya. Lalu tersimpan juga nilai-nilai dasar reporodulsi yang menjadi nilai-nilai patriotisme, ia menyebut hal itu sebagai mahkotanya keadilan.
ujar dia.
katanya.
Apalagi di tahun yang memasuki kampanye politik 2024 yang menurut dia harus bertanding secara kesatria. "Jangan pakai tangan pihak lain. Itu pertandingan yang terbuka, kesatria, objektif, karena dalam pertandingan yang kesatria kalah menang itu soal lain," tuturnya.
Menurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaAnas memberikan pidato perihal pernyataan siap digantung di Monumen Nasional (Monas) apabila terbukti terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaAnas akan dikukuhkan pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar 14-16 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan pemanggilan tersebut terkait perkembangan politik terkini yang terjadi di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca Selengkapnya