Gede Pasek: Saya Ikhlas Serahkan Jabatan Ketum PKN ke Anas yang Jadi Korban Kriminalisasi
Partai Kebangkitan Nusantara menggelar Musyawarah Luar Biasa di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan ikhlas dan rela menyerahkan jabatan Ketua Umum kepada Anas Urbaningrum.
"Saya dengah tulus ikhlas memberikan jabatan kembali menjadi ketua umum,"
kata Pasek di hadapan peserta Munaslub PKN.
Merdeka.com
Pasek mengatakan alasan rela menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Anas.
Dia mengungkapkan, PKN memang dibuat untuk Anas Urbaningrum usai bebas dari Lapas Sukamiskin.
"Kita bikin partai dulu untuk Mas Anas," ujar dia.
Selain itu, dia rela menyerahkan jabatan kepada Anas karena mantan Ketum Demokrat merupakan korban kriminalisasi. Namun, Pasek tidak menyebut pihak yang mengkriminalisasi Anas.
berita untuk kamu.
"Mas Anas bisa menjadi ketum satu-satunya yang pernah jadi korban kriminalisasi. Beliau pernah menjadi ketyum kemudian dikriminalasiasi. Saya ulang, dikriminalisasi, sehingga kehilagan jabatan sebagai ketua umum,"
tegas Pasek.
Untuk itu, kata Eks anggota DPD RI ini, PKN dibuat untuk mengembalikan kembali hak-hak hidup Anas yang dirampas karena kasus hukum. "Kalau ada di sana mencoba merampas hak hak hidup mas Anas, di sini kita berikan hak hak hidup untuk bangkit kembali," ungkap Pasek.
Secara resmi Anas akan dikukuhkan pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar 14-16 Juli 2023. Sementara, Gede Pasek Suardika yang kini menjabat sebagai ketua umum bakal didapuk sebagai ketua majelis agung.
Sekjen PKN Sri Mulyono mengatakan, seluruh kader partai yang memiliki hak suara secara aklamasi akan memilih Anas Urbaningrum sebagai ketua umum terpilih menggantikan Gede Pasek Suardika. "Kemudian Gede Pasek Suardika akan menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara," ujar Mulyono saat konferensi pers di kantor DPP PKN, Jakarta, Kamis.
- Raynaldo Ghiffari Lubabah
Polres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya itu pelaku kerap mengancam korban akan membunuh ibunya yang tak lain istri dari pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proses seleksi Paskibraka saat ini berjalan ketat dan transparan. Bagi pendaftar Paskibraka bisa melihat hasil tes melalui situs tersebut.
Baca SelengkapnyaTentara tersebut ingin sang putra mengikuti jejaknya sebagai prajurit TNI pula. Namun sayang, ternyata takdir berkata lain.
Baca SelengkapnyaTak diduga, sehari sebelum diresmikan menjadi seorang anggota Polri ia harus berlapang dada menerima kenyataan pahit. Ajal telah menjemput sang ayah.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPara anak jenderal Polri mengikuti jejak sang ayah menjadi anggota polisi.
Baca Selengkapnya