Ditanya Siapa Berbuat Zalim Hukum, Anas Urbaningrum: Yang Melakukan Pasti Merasa
Anas Urbaningrum kerap menyinggung kezaliman hukum dalam pidato politiknya.
Anas Urbaningrum kerap menyinggung kezaliman hukum dalam pidato politiknya.
Menurut dia kezaliman itu membuat layaknya sebagai suatu penghancuran.
"Siapapun, siapapun yang melalukan kezaliman hukum dan saya yakin yang melakukan kezaliman hukum itu merasa. Jadi saya tidak ingin menyebut nama karena yanh penting adalah bukan orangnya, bukan namanya, yang penting adalah pesannya yang universal," kata Anas saat ditemui wartawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7).
kata Anas.
Ia hanya menyebut siapapun orang itu tidak lagi penting bagi dirinya yang telah menjadi mantan narapidana kasus itu selama delapan tahun.
kata Anas.
Dipilihnya Monas sebagai lokasi pidatonya itu sekaligus merayakan hari ulang tahunnya yang 54 tahun.
Menurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
"Ya makanya itu harapannya adalah gantungkan harapanmu di atas langit. Di bawah langit ada Monas," dalihnya.
Lantaran pihak yang menagihnya itu berlandaskan politik.
"Tidak apa-apa karena tuh digerakkan oleh grup yang memang punya kepentingan politik tersendiri, itu hal yang silakan saja," tuturnya.
"Kemudian minta maaf pada yang menciptakan manusia. Menciptakan kita semua. Minta maaf kalau saya bergetar soal ini," katanya.
Baca SelengkapnyaAnas memberikan pidato perihal pernyataan siap digantung di Monumen Nasional (Monas) apabila terbukti terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaHUT TNI akan digelar atau dilaksanakan di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaMekeng mengatakan dalam dinamika politik apapun bisa terjadi, termasuk Partai Golkar akhirnya merapat ke PDIP.
Baca SelengkapnyaAnas akan dikukuhkan pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar 14-16 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaUndangan itu sebagai bentuk silaturahmi politik lanjutan antara Puan dan AHY.
Baca Selengkapnya