Usung The Magic of Ijen Geopark, Banyuwangi Ethno Carnival Pukau Ribuan Pengunjung
BEC 2023 mengusung tema The Magic of Ijen Geopark
BEC 2023 mengusung tema The Magic of Ijen Geopark
Dengan antusias mereka menunggu para talent memeragakan adibusana yang memadukan lokalitas dan kreasi futuristik tersebut.
Setidaknya hal tersebut datang dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyempatkan hadir di tengah kunjungan kerjanya di Banyuwangi. Menurutnya, BEC ini menjadi bagian menjaga warisan budaya sekaligus mensyukuri anugerah alam yang diberikan Tuhan.
"Warisan budaya yang kita miliki ini akan terus berevolusi. Ini semua tergantung kita, mau menjaganya ataukah membiarkannya. Ini [BEC], saya kira, bagian dari cara Banyuwangi menjaga warisan tersebut," ujar Menkes Budi Gunadi.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Penyelenggaraan BEC bertujuan untuk memberikan panggung bagi penggiat seni budaya Banyuwangi dalam panggung yang spektakuler dan megah.
"Ini tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia," ungkap Ipuk.
"Ini bagian dari Banyuwangi Rebound, di mana bertujuan untuk membangkitkan ekonomi dan merajut kebersamaan semua stakeholder," ujar Bupati Ipuk.
BEC kali ini memang terasa spesial dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Selain dihelat selama sepekan, perhelatan kali ini didedikasikan atas keberhasilan Banyuwangi menjadikan Geopark Ijen masuk dalam jejaring UNESCO Global Geopark. Atas dedikasi tersebut, defile BEC mengadaptasi sejumlah situs yang menjadi bagian dari kawasan Geopark Ijen. Mulai dari Gunung Ijen, Alas Purwo, Air Terjun Lider, Pantai Sembulungan, Pantai Pulau Merah, Pantai Parang Ireng sampai Pantai Sukamade.
Defile Gunung Ijen mencolok dengan pilihan warna tosca khas air kawah. Berpadu dengan aksentuasi kuning yang melukiskan belerang yang banyak dihasilkan di gunung satu-satunya yang punya api biru itu. Begitu pula dengan defile lainnya. Masing-masing menonjolkan kekhasannya. Seperti halnya penyu dari defile Sukamade, banteng pada defile Alas Purwo dan lain sebagainya. "Desainnya fresh dan menarik. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya," ungkap salah satu pengunjung yang tak pernah absen menyaksikan BEC sejak pertama kali dihelat pada 2011.
Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaParade Fesyen Ethno Wear merupakan wadah kreativitas anak muda Banyuwangi yang memiliki passion di bidang fesyen
Baca SelengkapnyaKabupaten Kutai Timur memiliki bentang alam yang diisi kelompok gugusan karst yang bagus.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang sudah diingatkan untuk membuat perbedaan lebih baik dari tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIbu Iriana langsung disambut tarian Jaranan Buto oleh siswa-siswa SD dan Banyuwangi Ethno Carnival Kids.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBontang City Carnival dilaksanakan pada Sabtu (21/10) dengan 35 peserta karnaval dan 60 peserta pawai budaya.
Baca SelengkapnyaHendra tidak sendiri, puluhan warga Bontang juga tampak antusias memenuhi persimpangan tersebut.
Baca SelengkapnyaBontang City Carnival adalah media potensial dalam rangka mempromosikan kota Bontang di tingkat nasional maupun internasional yang selanjutnya menjadi branding.
Baca Selengkapnya