Pukul dan Tendang Siswa SMP di Cilacap, Dua Pelaku Ditahan
FF menjadi korban bully. Dia dipukul dan ditendang.
FF menjadi korban bully. Dia dipukul dan ditendang.
Kepolisian terus mendalami kasus bullying yang dialami siswa SMP di Cilacap. Peristiwa bullying tersebut viral di media sosia.
Dua orang ABG yang melakukan kekerasan pada siswa SMP berinisial FF kini sudah ditetapkan sebagai pelaku. Hari ini pula, korban akan ditahan.
"Dari pertimbangan penyidik keduanya akan ditahan per hari ini," kata Kasat Kasat Reskrim Kompol Guntar Arif Setyoko kepada merdeka.com, Kamis (28/9).
Kasat menyebut salah satu pertimbangan dilakukan penahanan terhadap kedua pelaku adalah demi alasan kondusifitas.
"Agar aman juga," katanya.
Selama ditahan, pelaku akan menempati sel khusus anak karena mempertimbangkan umur keduanya. Seperti diketahui, pelaku MKY masih berusia 15 tahun, dan pelaku WP usia 14 tahun.
"Penahanan awal tujuh hari ke depan, setelahnya lihat perkembangannya," kata Kasat Reskrim.
Seperti diberitakan sebelumnya, motif dua siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan pada FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
"Pelaku tidak terima, karena korban mengaku menjadi bagian anggota kelompok siswa sekolah lain," kata Kapolres Cilacap Kombes Fanky Ani Sugiharto.
Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
"Untuk ancaman UU kekerasan terhadap anak ini terancam hukuman penjara paling lama 3 tahun 6 bulan, dengan denda Rp 70 juta," terangnya.
Para bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaHasoloan menambahkan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Tiga di antaranya adalah teman korban lalu dua lainnya adalah pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP Madiun tak gentar melawan penjajah. Di tengah kesulitan yang dihadapi, mereka tetap berjuang
Baca Selengkapnya50 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Baca Selengkapnya