Potret Kepala Daerah Kompak Senam Pagi di Retret Hari Kedua
PDIP memerintahkan seluruh kadernya yang terpilih sebagai kepala daerah tidak mengikuti retret usai Hasto jadi tersangka.

Retret kepala daerah di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang memasuki hari kedua, Sabtu (22/2). Kegiatan hari ini diawali dengan senam pagi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wamendagri Bima Arya Sugiarto.
Kepala daerah tampak kompak mengenakan kaos putih dan celana hitam. Tidak hanya berolahraga, Tito juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdialog santai dengan para kepala daerah.
Semua kepala daerah juga terlihat antusias mengikuti agenda senam pagi. Sebelum senam dimulai, kepala daerah juga meneriakkan yel-yel. Mereka juga kompak mengikuti gerakan senam dari instruktur dan meminta memutar sejumlah lagu untuk menambah semangat.
"Pagi, pagi, pagi," ujar para kepala daerah kompak menyambut ucapan selamat pagi dari salah seorang instruktur senam.

47 Kepala Daerah Absen Tanpa Kabar
Sebelumnya, sebanyak 47 kepala daerah dari total 503 orang yang terdaftar, tidak mengikuti retret tanpa alasan dan tanpa kabar.
Kepada mereka yang tidak hadir, diwajibkan mengirimkan wakil kepala daerah dan terakhir adalah sekretaris daerah (Setda).
"Dari total 448 yang tercatat hadir, enam orang tadi telat. Total yang tidak hadir sebanyak 53 dengan rincian enam memberikan surat izin panitia," kata Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Jumat (21/2/2025) petang di Magelang.
Enam yang memberikan surat izin, lima di antaranya karena sakit, sehingga sangat dipahami ketidakhadiran mereka. Sisanya izin karena ada yang menghadiri acara keluarga sehingga tidak bisa mengikuti acara.
Secara keseluruhan dari 448 yang tercatat hadir, sebanyak 19 orang kepala daerah usai pemeriksaan kesehatan diberikan gelang berwarna merah. Ini artinya mereka kondisi kesehatan dan fisiknya memerlukan atensi seperti pasca operasi, penyakit serius dan lain-lain.
"Mereka bersemangat untuk hadir dan kita ijinkan tetapi dengan atensi yang sangat serius dan mendapatkan dispensasi tidak mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu," lanjutnya.
Terkait dengan 47 yang tidak hadir retret tanpa alasan, Wamen Bima menyatakan tidak bisa memetakan latar belakang mereka maupun asal daerah. Menurut Bima, panitia akan terus menghubungi mereka serta meminta kejelasan apakah datang terlambat atau digantikan wakilnya.
Bima menegaskan mengingat retret selama delapan hari ini sangat penting, untuk memastikan program-program pusat tersinkronisasi dengan program daerah. Retret ini juga upaya memberikan ruang bagi kepala daerah saling mengenal satu sama lain.
Dikatakan pula, karena materi di retret Magelang ini pada saatnya harus langsung disampaikan ke pemangku kepentingan di provinsi, kabupaten dan kota. Karena itu bagi mereka yang tidak bisa hadir diminta untuk mengirimkan wakilnya untuk mengikuti rangkaian acara di sini.
"Karena pemberian materi mulai besok, tentu kami akan segera memutuskan. Namun malam ini kami akan memutuskan daerah mana-mana yang kita minta mengirimkan wakilnya dan mana yang bisa ditunggu kedatangannya sampai nanti malam," terangnya.