Heboh Vandalisme Tulisan ‘Depok’ di Gua Hira, Kemenag Buka Suara
Aksi vandalisme di Gua Hira ini diduga dilakukan warga Depok.
Aksi vandalisme di Gua Hira ini diduga dilakukan warga Depok.
Aksi vandalisme diduga dilakukan warga Depok, Jawa Barat, di Gua Hira, Arab Saudi, viral di media sosial. Aksi ini terlihat dari salah satu batu di Jabal Nur yang tertulis kata 'Depok'.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok buka suara terkait hal itu. Kepala Sub Bagian Kantor Kemenag Kota Depok, Hasan Basri menyayangkan kejadian tersebut.
This is source 2
Dia mengaku belum bisa memastikan apakah vandalisme itu dilakukan warga Depok atau bukan. Mengingat di provinsi lain juga ada nama Depok, selain di Jawa Barat. “Saya juga tidak tahu ya, mudah-mudahan sih bukan dari Depok Jawa Barat,” ujarnya.
“Jangan mengotori tempat-tempat bersejarah dengan tulisan-tulisan yang kurang bermanfaat. Saya imbau jaga kebersihan dan kelestarian, apalagi itu tempat bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu pertama dari Allah SWT,” tukasnya.
Hasan mengaku tidak bisa mengawasi satu per satu jemaah yang berangat ke Tanah Suci. Karena jumlah sumber daya manusia (SDM) Kemenag terbatas.
ujar Hasan Basri.
Hasan menduga jemaah haji yang melakukan aksi vandalisme di Gua Hira awalnya membawa spidol atau pulpen untuk menamai koper dan tas agar tidak tertukar. “Khawatir tas atau koper tertukar, jadi ada penulisan identitas, khawatir hilang mereka membeli itu. Atau mungkin punya inisiatif itu, ketika datang ke tempat itu atau Gua Hira nama atau daerahnya terkenal, padahal hal tersebut tidak baik,” pungkasnya.
Diketahui, Gua Hira adalah tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menngatakan tindakan vandalisme tersebut sangat tidak layak.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Makassar masih melakukan pendalaman terkait aksi vandalisme baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaWarga curiga karena rumah mewah tersebut seakan tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaSaat menggeledah sebuah benteng bukit kuno, seorang pencari logam dengan alat detektornya menemukan kumpulan senjata Zaman Besi.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran berasal dari lantai 5 rumah sakit. Lokasi yang terbakar adalah area dapur.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaApi muncul awalnya dari dapur yang sedang ada aktivitas memasak. Hingga akhirnya memicu kebakaran lantai 5.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca Selengkapnya