Begini Strategi Perusahaan Manfaatkan Teknologi untuk Strategi Bisnis di Bulan Ramadan
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia kini memanfaatkan media sosial maupun kecerdasan buatan.

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, perusahaan-perusahaan di Indonesia kini memanfaatkan media sosial maupun kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat strategi pemasaran bagi para Gen Z. Tak terkecuali jelang bulan Ramadan untuk menganalisis perilaku konsumen secara lebih mendalam.
General Manager PHd Danar Hardianto menilai, kencondongan fenomena saat ini sudah bergeser dimana iklan di televisi telah didorong masuk ke media sosial maupun online. Ini karena penggunaan besarnya medsos dari para Gen Z.
"Jika kita berbicara tentang audiens, Gen Z dan milenial selalu online, Anda tahu, dan ini adalah hal yang menjadi norma bagi kita semua. Jadi, oleh karena itu, mereka mendorong merek, pemasar untuk mendorong iklan dari saluran TV ke online. Itulah kenyataan yang sedang terjadi saat ini," kata Danar di acara MMA Innovate Indonesia 2025, Jakarta, Rabu (22/1).
Terlebih, Danar menilai, audiens saat ini ingin melihat secara nyata konten dari para influencer. Bukan konten yang dipoles semata.
"Oleh karena itu sebagian besar waktu kita dapat melihat mungkin sebagian besarnya merek-merek hadir dengan konten yang sudah dibuat atau disampaikan oleh para kreator atau influencer," ucapnya.
Danar memandang, di era Ramadan ini perlu dikuatkan nuansa lokal untuk menarik perhatian dan membangkitkan emosional segmen.
"Jika kita berbicara tentang Ramadan, adalah keinginan untuk berbuka puasa bersama teman-teman lama. Dan ini sebenarnya memunculkan era nostalgia, bukan? jadi hal-hal semacam ini yang sebenarnya dapat membangkitkan nilai emosional," katanya.
Di kesempatan sama, Executive Vice President & Head of Circle Business Indosat, Chandra Pradyot Singh menyebut, penggunaan telekomunikasi oleh Gen Z di Indonesia pada bulan Ramadan bakal lebih banyak di malam hari.
"Jadi, yang kami coba lakukan adalah memahami mereka terlebih dahulu, perilaku khusus mereka selama ini, karena di telekomunikasi, khususnya perilaku penggunaan bergeser dari siang hari, penggunaannya lebih ke arah malam hari," ucapnya.
Menurutnya, puncak waktu Gen Z memakai telekomunikasi akan meningkat jam-jam tertentu seperti setelah berbuka puasa tengah malam hingga sahur. Di situlah, Chandra melihat konsumsi platform digital akan meningkat sangat tinggi.
"Itulah cara strategi pemasaran kami lebih terfokus dan terarah selama ini, yang menjadi faktor yang sangat menarik," katanya.
"Jadi semua kampanye kami, semua kegiatan kami pertama-tama harus memahami mereka, lalu menyesuaikan produk dan layanan kami tergantung pada kerangka waktu yang kami miliki dalam 24 jam ini. Begitulah cara kami memandangnya," pungkasnya.