Banjir Kepung Sumedang dan Bandung, Ribuan Warga Terdampak
Setidaknya 755 Kepala Keluarga (KK) atau 2.646 jiwa terdampak atas banjir di Sumedang.

Banjir merendam wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (15/3) pukul 15.30 WIB. Setidaknya 755 Kepala Keluarga (KK) atau 2.646 jiwa terdampak atas kejadian ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ribuan warga yang terdampak tersebar di empat desa, yakni Desa Cihanjuang, Desa Sindanggalih, Desa Sindangpakuon, dan Desa Sukadana. Sebanyak 718 rumah terendam.
Muhari menyebut, berdasarkan laporan, hujan deras disertai luapan Sungai Cimande memperparah banjir hingga ketinggian air mencapai 200 sentimeter.
“Selain rumah, banjir juga merendam dua fasilitas ibadah dan fasilitas pendidikan, serta area persawahan seluas 3,2 hektar terancam gagal panen,” jelas dia, Minggu (16/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah mendistribusikan bantuan logistik berupa beras sebanyak 100 kg dan selimut sebanyak 20 lembar.
Personel juga telah diturunkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan bersama dinas terkait. Dapur umum telah berdiri di Kantor Kecamatan Cimanggung untuk melayani kebutuhan permakanan warga terdampak.

Kondisi hingga Sabtu (15/3) malam, jaringan listrik masih padam, tim gabungan masih terus melakukan evakuasi warga, sementara banjir berangsur surut dengan ketinggian berkisar 100 sentimeter.
Menyikapi peristiwa bencana yang kerap terjadi di berbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.
Banjir di Bandung
Tak hanya di Sumedang, Bandung juga terendam banjir pada Sabtu (15/3) pukul 16.00 WIB. Hujan deras memicu air Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigede, Sungai Cipalasari, dan Sungai Citarik meluap ke pemukiman warga hingga menyebabkan banjir.
Banjir merendam sembilan desa di empat kecamatan, 237 Kepala Keluarga (KK) atau 551 warga terpaksa mengungsi.
Lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik, di Kecamatan Dayeuhkolot terdapat beberapa titik anatara lain Shelter PMI Desa Dayeuhkolot (22 KK), Masjid At Taqwa (16 KK), Masjid SMP 1 Dayeuhkolot (46 KK), Masjid Miftahul Falah Lamajang (22 KK), Masjid At Taqwa (16 KK), Masjid Baitul Ikhsan (25 KK), Masjid Miftahul Jannah (65 KK), dan Kontrakan Pak Engkos (12 KK).
Sementara terdapat satu titik lokasi pengungsi di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Rancaekek dimana terdapat 13 KK mengungsi. Sembilan desa terdampak antara lain Desa Bojongsoang, Lengkong dan Bojongsari di Kecamatan Bojongsoang.
Kemudian Desa Dayeuhkolot, Ciiteureup dan Cangkuang Wetan di Kecamatan Dayeuhkolot, Desa Nanjung Mekar dan Cangkuang di Kecamatan Rancaekek. Terakhir Desa Margaasih di Kecamatan Margaasih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan total sebanyak 361 rumah warga terdampak, tiga titik akses jalan terdampak, satu tanggul jebol dengan Tinggi Muka Air (TMA) bervariasi dari 10 hingga 120 sentimeter.
Petugas terus melakukan update data dan monitoring wilayah terdampak. Kondisi terkini Minggu (16/3), banjir berangsur surut, namun petugas ingatkan warga waspadai banjir susulan yang dapat terjadi apabila hujan deras kembali turun.
