ASN Bongkar Perilaku Menteri Satryo: Pecat Pegawai Lewat WA hingga Tampar Pekerja
Aparatur Sipil Negara (ASN) Neni Herlina buka suara terkait demonstrasi memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro hari ini.

Aparatur Sipil Negara (ASN) Neni Herlina buka suara terkait demonstrasi memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro hari ini.
Menurut dia, pemicu masalah ada di Satryo karena dianggap bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya. Bahkan, Neni bersama dengan empat orang ASN terkena sanksi pemecatan secara sepihak. Padahal, menurut Neni dirinya telah bekerja dengan baik.
Diketahui, Neni bertugas sebagai Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).
"Ada Dirjen, kemudian Pak Lukman. Terus Dali. Yang terancam ini ya saya. Jadi empat yang dipecat," kata Neni saat berbincang dengan wartawan, Senin (20/1).
Selama masa kepimpinan, kata Neni, Satryo banyak sekali kebijakan-kebijakan yang terkesan sewenang-wenang, baik itu kepada ASN lain maupun dirinya.
Neni mengingat kembali kejadian saat diminta memasang jaringan internet di rumah dinas. Neni kena omel sang menteri gegara dianggap lamban bekerja.
"Jadi suatu saat di rumah dinas itu pasang internet. Cuma ya, kok saya ke sana-kesana gitu aja? Apa, terlalu malam atau apa? Sementara kita kan minta segera, karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah," ujar Neni.
Neni mengatakan, sang menteri sambil emosi lalu menghubungi atasan langsungnya, yang bernama Angga selaku ketua tim Rumah Tangga. Namun, tak ada jawaban.
Pecat Lewat WA
Akhirnya, sang menteri langsung menghubungi Neni via pesan WhatsApp. Neni, terkejut ketika membaca isi pesan yang dikirimkan oleh sang menteri. Betapa tidak, dia dipecat dari ASN.
"'Saya pecat kamu' kayak gitu bunyinya," kata Neni.
Neni menegaskan kembali, pemecatan dilakukan via WhatsApp. "Iya tidak ada surat," ucap Neni.
Usai membaca pesan itu, Neni memilih untuk bekerja seperti biasa. Terlebih, atasan juga menyuruh tetap masuk kerja. Neni akui, sejak ada perubahan nomenklatur, tugasnya sedikit berat namun tetap melaksankan tugas dengan sebaik-baiknya seperti menyiapkan ruangan, pimpinan dan sebagainya.
Dibentak Depan Umum
Namun, apalah daya Neni tetap harus saja dipandang buruk oleh sang menteri. Puncaknya, terjadi pada Jumat kemarin. Ia tiba-tiba dipanggil untuk menghadap sang menteri. Pikirnya, karena sang menteri masih melihat berkeliaran di kantor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).
"Bapak Menteri langsung undang-undang saya ke lantai 8. Langsung, ya gitulah kejadiannya. Dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu, membentak saya, menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan staf saya jadi memang sudah di luar logika lah," ujar dia.
"Saya kaget juga beliau datang tanpa sengaja hanya untuk usir," timpalnya lagi.
Lebih lanjut, Neni turut menjelaskan, isi spanduk yang sempat terpasang di depan kawasan gedung. Adapun bunyi spanduk yang dipajang para ASN di antaranya 'Pak Presiden Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar dan Main Pecat'.
Tampar Pekerja
Menurut Neni, spanduk dituliskan sesuai fakta. Ada seorang rekannya yang pernah ditampar gara-gara dianggap tak becus ketika bekerja. Orang yang ditampar itu dari merupakan salah satu vendor.
"Vendornya hari ini juga ketakutan tadi," kata dia.
Neni mengatakan, aksi penamparan itu juga sempat direkam oleh korban. Videonya juga sudah tersebar. "Jadi tolong dilindungi ya (korban penamparan). Karena dia kan dia enggak bisa menuntut. perlu dilindungi," tandas dia.