Jerit Hati ASN Kemendikti Saintek dengan Perilaku Menteri Satryo hingga Bentuk Paguyuban Pegawai
ASN protes karena kelakuan Satryo dianggap ratusan ASN bertingkah sewenang-wenang mulai dari pemecatan sepihak anak buah hingga diduga melakukan pemukulan.

Senin (20/1) pagi, sekitar 200 Aparatur Sipil Negara (ASN) berkumpul di lobi gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Mereka kompak mengenakan kemeja warna hitam dengan pin putih di kerah bertuliskan 'Lawan'.
Mereka juga membentangkan spanduk hitam dan putih bertuliskan kata-kata satire ditujukan kepada pimpinannya, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Spanduk tersebut bentuk protes karena kelakuan Satryo dianggap ratusan ASN bertingkah sewenang-wenang mulai dari pemecatan sepihak anak buah hingga diduga melakukan pemukulan. Sontak hal tersebut membuat kaget salah satu pria yang ikut menjadi bagian dari 200 pegawai Kemendikti Saintek itu.
"Kaget dong (kelakuan Satryo)," kata salah seorang ASN diselingi wajahnya yang juga kaget kepada merdeka.com, Senin (20/1).
Bentuk Paguyuban Pegawai
Menurut dia, paguyuban pegawai Kemendikti ini sudah dibentuk sejak awal-awal Satryo menduduki kursi pimpinan. Akar masalahnya terjadi pada saat salah satu rekannya Neni Herlina dipecat Satryo melalui WhatsApp.
Perkaranya gara-gara meja tamu di ruangan Satryo di lantai 18 belum diganti yang sebelumnya dimiliki oleh Dirjen Kemendikbudristek sebelumnya. Belum ada 100 hari menjadi menteri, mantan Dirjen Dikti itu sudah melakukan pemecatan ke anak buahnya.
"Solidaritas aja udah jalan dari zaman pak menteri mulai menjabat, udah mulai kayak gitu (pemecatan)," terang pria yang namanya enggak disebut.
"Mulai ada yang dipecat, jadi khawatirnya nanti kalau misalnya satu sudah kaya gitu yang lain juga bisa kena," sambung ceritanya.
Jika dibandingkan dengan zaman Nadiem Makarim yang sebelumnya adalah Mendikbudristek, pria yang enggan disebut namanya ini mengatakan kepemimpinan Satryo belum bisa membandingkan lebih baik yang mana.
Yang jelas, menurutnya, semua kelakuan Satryo yang menduduki jabatan pimpinan, membuat dia dan rekan-rekan seperjuangannya kurang nyaman.
"Ini aja enggak tau selama dia di sana punya jabatan kayak gini juga apa enggak, enggak nyangka sama sekali," tanda ASN itu.
Penjelasan Menteri Satryo
Menteri Pendidikan Tinggi (Mendikti) Satryo Soemantri Brodjonegoro tengah disorot. Hari ini, anak buahnya melakukan unjuk rasa di kantor mereka.
Ratusan pegawai kementerian yang tidak puas dengan kinerjanya dan diduga melakukan kekerasan.
Menteri Satryo buka suara. Dia mengaku tetap tenang meski namanya disudutkan. Bahkan istrinya juga ikut terseret.
Dia berdalih yang dilakukan semata-mata ingin membenahi kementerian tempat dia bertugas. Ada beberapa kebijakannya yang dinilai tidak bisa diterima, seperti mutasi pegawai.
“Demo itu terkait dengan kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran di kementerian, karena pecah tiga menteri kan perbanyak orang,” kata dia, Senin (20/1).
Dia memastikan kebijakan tersebut menganut prinsip penghematan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Dugaanya, kebijakan itu banyak membuat pegawainya geram.
“Kita ingin membenahi seperti Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah maka adakan interaksi besar dan karena memang ada pihak tidak berkenan dimutasi ini,” ujar dia melanjutkan.
Tidak Pernah Sama Sekali Lakukan Penamparan
Disinggung mengenai rekaman audio berisi kemarahan diduga dirinya kepada pegawai di rumah dinas, ia membantahnya. Narasi yang menyebut dirinya kerap melakukan penamparan juga ia bantah.
“Ini tidak ada penamparan sama sekali, sama sekali tidak benar (informasinya),” kata dia.
Satryo belum tidak menjelaskan secara rinci siapa siapa dan berapa banyak pegawai yang dimutasi hingga akhirnya memunculkan kemarahan. Dia hanya menegaskan, sesuai aturan bahwa kementerian diminta tidak berprilaku boros.
“Intinya kita sedang bersih-bersih, luruskan dana kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan, ini kementerian tidak boleh boros, ini mungkin ada yang tidak nyaman,” katanya menegaskan.