Usai Caplok Victoria Syariah, BTN Gandeng Ormas Islam Besar untuk Kembangkan Bisnis
Masukan dari pihak ormas keagamaan diperlukan untuk pengembangan bisnis ke depan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi memulai proses akuisisi terhadap bank umum syariah, PT Bank Victoria Syariah (BVIS), pada Rabu, 15 Januari 2025. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu buka-bukaan soal langkah bisnis BTN ke depan.
Nixon mengatakan, BTN akan menggandeng salah satu organisasi masyarakat (keagamaan) terbesar di Indonesia dalam proses pengembangan bisnis ke depan. Namun, dia enggan merinci ormas keagamaan yang dimaksud.
"Kalo tidak ada masalah, kita berencana. Ini berencana lagi. Meng-invite (mengundang) salah satu organisasi Islam yang cukup besar di Indonesia," ujarnya kepada wartawan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (20/1).
Dia menyebut masukan dari pihak ormas keagamaan diperlukan untuk pengembangan bisnis ke depan. Menurutnya, pengumuman kursi direksi sendiri baru dilakukan pada 14 Maret 2025.
"Meng-invite salah satu organisasi Islam yang cukup besar di Indonesia untuk ikut bersama-sama memiliki," tegasnya.
Nixon menargetkan proses akuisisi ini bisa selesai sebelum semester I-2025 berakhir. Dengan ini, penggabungan BVIS dengan BTN Syariah bisa segera dilakukan.
BTN Akuisisi 100 Persen Saham Bank Victoria Syariah
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah memulai proses akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS).
Dalam perjanjian tersebut, BTN akan mengambil alih 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Nixon mengatakan, aksi korporasi BTN terhadap BVIS merupakan bagian dari rencana BTN untuk membentuk suatu bank umum syariah (BUS) melalui strategi anorganik.
Setelah mendapatkan persetujuan atas rencana aksi akuisisi BVIS dari regulator, BTN akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni BTN Syariah, dan mengintegrasikannya ke dalam BVIS menjadi sebuah BUS baru.