
Sejarah 28 September 1939: Berakhirnya Pengepungan Warsawa yang Dilakukan Jerman
Pengepungan ini mengakibatkan kota lumpuh dan korban jiwa yang mencapai belasan ribu.
Pengepungan ini mengakibatkan kota lumpuh dan korban jiwa yang mencapai belasan ribu.
Pada tahun 1939, terjadi salah satu peristiwa paling tragis yang mendahului pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Pengepungan Warsawa oleh pasukan Jerman Nazi, yang dimulai pada September tahun itu, adalah sebuah episode kelam yang menciptakan landasan konflik yang akan mengguncang benua Eropa dalam waktu-waktu berikutnya.
Pengepungan ini tidak hanya menandai awal dari agresi Jerman terhadap Polandia, tetapi juga menjadi gebrakan awal dalam perang yang akan memakan jutaan nyawa dan mengubah wajah Eropa untuk selamanya.
Invasi Jerman ke Polandia pada 1939 memiliki beberapa latar belakang, antara lain:
Pada 1 September 1939, Jerman menginvasi Polandia. Untuk membenarkan tindakan tersebut, para propagandis Nazi menuduh Polandia menganiaya etnis Jerman yang tinggal di Polandia. Mereka menyebarkan kabar palsu bahwa Polandia berencana, bersama sekutunya Inggris Raya dan Prancis, untuk mengepung dan memecah belah Jerman.
SS, berkolusi dengan militer Jerman, melancarkan serangan palsu terhadap stasiun radio Jerman. Jerman kemudian menuduh Polandia melakukan serangan ini. Hitler kemudian menggunakan serangan palsu itu untuk melancarkan kampanye “pembalasan” terhadap Polandia.
Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur. Secara keseluruhan, Jerman mengerahkan 60 divisi dan hampir 1,5 juta orang dalam invasi tersebut. Dari Prusia Timur dan Jerman di utara, serta Silesia dan Slovakia di selatan, unit Jerman dengan cepat menerobos pertahanan Polandia di sepanjang perbatasan dan maju ke Warsawa dalam serangan pengepungan besar-besaran.
Polandia terlambat melakukan mobilisasi, dan pertimbangan politik memaksa tentaranya melakukan penempatan yang buruk. Tentara Polandia juga kekurangan persenjataan dan peralatan modern, hanya memiliki sedikit unit lapis baja dan bermotor, dan hanya dapat mengerahkan kurang dari 300 pesawat, yang sebagian besar dihancurkan oleh Luftwaffe di beberapa hari pertama invasi.
Meskipun bertempur dengan gigih dan menimbulkan korban jiwa yang serius bagi pihak Jerman, tentara Polandia berhasil dikalahkan dalam waktu beberapa minggu. Dunia mengadopsi istilah baru untuk menggambarkan keberhasilan taktik perang Jerman: Blitzkrieg, atau “perang kilat.” Taktiknya terdiri dari serangan mendadak dengan kekuatan besar-besaran dan terkonsentrasi dari unit-unit lapis baja yang bergerak cepat yang didukung oleh kekuatan udara yang luar biasa.
Inggris dan Prancis mempertahankan jaminan perbatasan Polandia dan menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939. Namun, Polandia mendapati dirinya terlibat dalam perang di dua bagiannya, ketika Uni Soviet menginvasi Polandia dari timur pada 17 September. Pemerintah Polandia pun meninggalkan negara tersebut pada hari yang sama.
Keesokan harinya, sekitar 140.000 tentara Polandia meninggalkan kota dan ditawan oleh Jerman. Pada 1 Oktober, Wehrmacht memasuki Warsawa, dan memulai periode pendudukan Jerman yang berlangsung hingga Pemberontakan Warsawa pada tahun 1944 dan kemudian hingga 17 Januari 1945, ketika pasukan Wehrmacht meninggalkan kota karena kemajuan pasukan Soviet.
Dampak Pengepungan Warsawa benar-benar dirasakan oleh masyarakatnya. Sekitar 18.000 warga sipil Warsawa tewas selama pengepungan. Akibat dari pemboman udara, 10% bangunan di kota itu hancur total dan 40% lagi rusak berat.
Pengepungan Warsawa tahun 1939 adalah salah satu pertempuran paling sengit dan berdarah dalam Perang Dunia II. Selain fasilitas militer seperti barak infanteri dan bandara Okęcie dan pabrik pesawat, pilot Jerman juga menargetkan fasilitas sipil seperti pabrik air, rumah sakit, pasar dan sekolah, yang mengakibatkan korban jiwa manusia yang tinggi
Pengepungan Warsawa pada 1939 adalah bukti nyata bagaimana kejamnya pasukan Jerman di bawah sang diktator, Adolf Hitler.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Oktober 2023, BEM UI sudah menemui Sudirman Said, sebagai perwakilan dari tim pemenangan Pak Anies Baswedan untuk memberikan undangan resmi.
Baca SelengkapnyaPertempuran Marne yang terjadi di awal bulan September merupakan pertempuran yang menentukan, di mana Jerman dipaksa mundur oleh Prancis.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaKapolda Aceh keturunan Nabi Muhammad, Irjen Pol (Purn) Ahmad Haydar bagi-bagi kue di hari ulang tahunnya kepada para anggota Forkopimda Aceh.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaPara petinggi TNI hingga jajaran pejabat nampak hadir di lokasi.
Baca SelengkapnyaKPK sedianya memanggil Cak Imin, Selasa 5 September 2023. Namun, dari pihak Cak Imin meminta agar pemanggilan tersebut dijadwalkan ulang.
Baca Selengkapnya