Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara
Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Stasiun Cikajang merupakan stasiun kereta api nonaktif yang berada di Cikajang, Garut, Jawa Barat. Stasiun ini terletak pada ketinggian 1.246 mdpl dan menjadi stasiun kereta api tertinggi di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
-
Siapa yang membangun Stasiun Cikajang? Mengutip YouTube Jejak Siborik, stasiun itu mulai beroperasi pada 1 Agustus 1930.
-
Dimana stasiun tertinggi di Indonesia? Predikat stasiun tertinggi di Indonesia dipegang oleh Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, sepakat?
-
Kapan Stasiun Tanjung Priok pertama kali dibangun? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Di mana Stasiun Tanjung Priok dibangun? Adanya stasiun ini turut membantu mobilitas warga, termasuk perdagangan dan perindustrian. Barang dari pelabuhan bisa terdistribusi dengan cepat ke pusat kota Batavia, tanpa harus antre di jalan karena menggunakan kereta kuda.
-
Dimana Stasiun Tanjungkarang dibangun? Kota Bandar Lampung memiliki stasiun yang terkoneksi dengan Kota Palembang, Sumatra Selatan, yang bernama Stasiun Tanjungkarang.
-
Apa nama stasiun di jalur Garut-Cibatu-Cikajang? Salah satu stasiun kecil yang saat itu didirikan Belanda adalah Cipelah yang berada di jalur Garut-Cibatu-Cikajang.
Dilansir dari Wikipedia, Stasiun Cikajang dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Garut Cikajang, sebagai hasil dari percobaan jalur kereta api ekstrem lintas pegunungan serta menjaring pusat perekonomian ketiga di Garut, yaitu di daerah Cikajang. Dibangun pada tahun 1926, stasiun ini dibuka pada 1 Agustus 1930.
Guru Besar Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung, Prof. Kunto Santoso, mengatakan bahwa pembangunan jalur kereta api dari Garut ke Cikajang dinilai sangat menguntungkan karena akan menghidupkan ekonomi di daerah sekitarnya, mengangkut hasil perkebunan, dan juga menghidupkan sektor pariwisata.

Kunto menambahkan, kendala yang dihadapi para pekerja saat itu adalah wabah penyakit akibat keadaan cuaca yang sedang musim hujan sehingga terjadi keterlambatan kontruksi.
Foto: YouTUbe Adrasa Id
Saat masih aktif, Stasiun Cikajang selalu ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan yang hendak bepergian dengan kereta api.
Saat itu Stasiun Cikajang melayani perjalanan ke Garut empat kali sehari. Tak hanya angkutan penumpang, kereta api itu juga membawa hasil bumi seperti teh dan kopi.
Dikutip dari kanal YouTube Garut Update, pada masa jayanya, penumpang yang menggunakan jasa kereta api di Stasiun Cikajang tidak hanya warga setempat, namun juga para wisatawan dari luar negeri yang ingin merasakan keindahan jalur kereta api pegunungan di lintas Cibatu-Garut.
Pada akhirnya Stasiun Cikajang ditutup pada tahun 1982 karena sarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan angkutan umum yang saat itu mulai berkembang.
Foto: YouTube Adrasa id

Kondisinya Memprihatinkan
Kini stasiun kereta api tertinggi di Indonesia itu sudah non-aktif dan kondisinya begitu memprihatinkan. Cat-cat tembok telah mengelupas dan diganti dengan coretan-coretan dari penduduk sekitar.
Atap stasiun juga telah raib entah ke mana. Kini masa kejayaan Stasiun Cikajang tampaknya hanya tinggal kenangan.