
Mengenal Silat Godot dari Karawang, Terinspirasi dari Monyet dan Gunakan Tenaga Lawan untuk Menyerang
Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi.
Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi.
Ada berbagai aliran dalam seni bela diri pencak silat. Silat godot jadi salah satu aliran yang unik, khas Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Seperti diketahui, pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia yang mengandalkan kekuatan fisik.
Namun terdapat hal menarik dari Silat Godot khas Karawang, di mana gerakan jurusnya tidak perlu mengeluarkan energi besar, karena di setiap pertarungannya akan memakai tenaga lawan.
Gerakan jurus Silat Godot juga disebut terinspirasi dari hewan monyet yang sedang terkelahi.
Silat Godot jadi salah satu cabang seni bela diri lokal yang perlu diketahui secara luas keberadaannya.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Senin (18/9), jurus Silat Godot memanfaatkan serangan lawan.
Dalam menjatuhkan musuh, para pesilat Godot akan menggunakan teknik mengalahkan persendian, sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga besar untuk saling mengadu kekuatan.
Di setiap pertaruangan, seni bela diri Godot dilakukan oleh dua orang, dengan pola pertarungan jarak dekat.
Godotan sendiri memiliki arti tarik ulur dalam bahasa setempat. Ini juga menjadi dasar gerakan dari setiap jurus yang dimainkan di Silat Godot.
Beberapa gerakan tersebut mirip dengan orang yang sedang menggergaji.
Diperkirakan, seni bela diri ini sudah ada sejak 1629 masehi, atau zaman Kerajaan Mataram yang menyerang Batavia.
Sebagai salah satu warisan nenek moyang, Silat Godot memiliki sejumlah makna sosial.
Adapun makna yang terkadung dalam setiap gerakan Silat Godot yakni kekuatan menjadi simbol keselamatan, kegagahan menjadi berkah dan kesaktian sebagai pelindung, bukan untuk ajang pamer, pedih tak boleh dirasakan dan seterusnya.
Secara umum, Silat Godot memiliki pesan agar walaupun jadi sosok yang kuat, namun tidak perlu berkelahi. Ini juga tersirat dari gerakan yang tidak berasal dari diri, melainkan dari lawan.
Berdasarkan sejarahnya, awalnya Silat Godot berasal dari Pangeran Inggaroda di zaman penyerangan Mataram ke Batavia saat penjajahan Belanda.
Menurut pegiat Silat Godot, Achmad Faturochman, dulunya Pangeran Inggaroda tengah berburu di hutan.
Saat melihat ke atas pohon dirinya melihat dua ekor monyet yang sedang berkelahi namun tidak ada yang kalah.
“Dua monyet itu saling tarik menarik, dan memukul, tapi tidak ada yang kalah. Lalu diperhatikan seksama gerakannya sampai tercipta empat jurus, yakni gobagan, tokecangan, susulan/tekuk gabus dan kempitan,” kata sosok yang karib disapa Kang Ace itu, mengutip YouTube Disparbud Karawang.
Laman resmi Kebudayaan Kemdikbud.
Untuk saat ini Silat Godot terus dilestarikan oleh Kang Ace di padepokannya, Kampung Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru.
Sampai dengan saat ini, seni bela diri Godot sudah memiliki 19 jurus atau gerakan seperti patahan, jatuhan, dan kuncian yang terdiri dari gobagan, tokecang, susulan, gempitan, selapis, golewang, adeg sirah, gorokan, selap dua lapis, kadek cangkeng, gerakan depak ibun, peluk sakembu, gobakan engkle, tokecangan, bango tongtong, bangkolan, bandulan, dan pelitan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dito mengaku siap bila karena kasus tersebut akan menyebabkan dirinya keluar dari Kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting mengajak keluarganya liburan ke Korea Selatan. Momen kebersamaannya dengan sang buah hati, Bilqis sukses mencuri perhatian
Baca SelengkapnyaKabar kurang sedap datang dari presenter Novita Angie. Putri cantiknya yang bernama Jemima Jasmine Hardi Rajasa atau kerap disapa Jema jatuh di eskalator.
Baca SelengkapnyaKantor baru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang direnovasi oleh Irwansyah tak lama lagi akan segera rampung.
Baca SelengkapnyaSaking serunya, tradisi Ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaNirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi selalu meriah karena ada tradisi Endog-Endogan.
Baca SelengkapnyaPengunjung benar-benar diajak untuk menyelami budaya Sunda secara menarik.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca Selengkapnya