Kisah Hidup Didu 'Anak Bodoh' Keluarga Marlia Hardi, Pedagang Kambing yang Sukses Jadi Aktor
Selama bermain di “Keluarga Marila Hardi”, Didu sukses memainkan karakter sebagai seorang anak yang bodoh.
Selama bermain di “Keluarga Marila Hardi”, Didu sukses memainkan karakter sebagai seorang anak yang bodoh.
Didu Musa Sanjaya adalah seorang aktor televisi yang lahir di Jakarta pada 22 Juni 1949. Pendidikannya hanya sampai kelas 1 SMA. Sebelum terjun ke dunia hiburan, ia dikenal orang di sekitar rumahnya sebagai pedagang kambing. Ia sering mangkal di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dilansir dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, debut kariernya di dunia hiburan dimulai saat ia bergabung pada grup Teater Istimewa. Melalui grup ini, ia muncul pertama kali di TVRI.
Setelah itu, sejak tahun 1973 ia bergabung dengan grup Marlia Hardi. Di sana ia bermain dalam sandiwara televisi berjudul “Keluarga Marlia Hardi”.
Didu mengatakan, dalam memulai kariernya di dunia hiburan, ia mendapat banyak bimbingan dari Marila Hardi, Khairul Umam, dan Sofyan M. Syah. Ia pertama kali main film berjudul “Kasih Sayang” (1974). Saat itu ia bermain film sebagai pemeran pembantu.
Ia pertama kali menjadi pemeran utama dalam film Donat Pahlawan Pandir (1978). Namun setelah tujuh tahun bermain di “Keluarga Marlia Hardi”, ia memutuskan keluar pada tahun 1980.
Dalam episode terakhir sandiwara televisi itu, Didu dikisahkan mati tertabrak mobil. Dalam pernyataannya, Didu mengaku terpaksa keluar dari grup yang telah membesarkan namanya karena tak diberi kebebasan untuk bermain di kelompok film yang lain.
Selama bermain di “Keluarga Marila Hardi”, Didu sukses memainkan karakter sebagai seorang anak yang bodoh. Sampai-sampai banyak orang menganggap Didu juga bodoh di kehidupan nyata.
Pada suatu hari, Didu pernah bertemu seorang anak kecil di jalan. Melihat ada Didu, anak kecil itu berteriak “Didu blo’on! Didu Blo’on!” Bahkan ada penggemar lain yang menganggap bahwa Didu masih anak sekolahan sekalipun di kehidupan nyata.
Setelah keluar dari Grup Marlia Hardi, Didu kembali berdagang kambing. Selain itu, ia juga melayani pemasangan listrik dan menerima pesanan kaos untuk anak sekolah. Selain itu ia juga mendirikan kelompok lawak Didu Grup.
Namun usia Didu tak panjang. Ia meninggal dunia pada usia 36 tahun. Dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, ia meninggal pada 5 Juli 1985 setelah melawan penyakit ginjal.
Tragisnya, ia meninggal di rumah seorang dukun di Karawang. Sebelumnya ia sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Namun ia terpaksa tak melanjutkan perawatan karena tak ada biaya lagi.
Ia rela meninggalkan jabatan seorang redaktur dan pulang ke kampung halaman untuk menjadi seorang novelis.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum salah satu tersangka menduga yayasan keluarga menjadi penyebab pembunuhan sadis terhadap Tuti dan Amalia.
Baca SelengkapnyaNama Alshad Ahmad kembali jadi perbincangan publik. Kali ini, ia jadi sorotan usai salah satu bayi harimau peliharaannya mati.
Baca SelengkapnyaSetelah mengungkap soal anak angkatnya di media sosial, KIky Saputri kerap membagikan sederet momen penuh kehangatan bersama keluarga kecilnya
Baca SelengkapnyaAgar tidak menimbulkan fitnah, keluarga berkali-kali meminta korban EL menikahi TR secara sah.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK meyakini jual beli rumah itu untuk menutupi pemberian suap kepada Rafael Alun.
Baca SelengkapnyaPemuda ini namanya ramai disorot lantaran masuk dalam bursa cawapres untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa isinya seperti, 'Hakim MK adalah wakil tuhan bukan wakil setan'.
Baca SelengkapnyaCerita pemlik Lippo Group pernah pecat anak kandungnya sendiri gara-gara permainan.
Baca Selengkapnya