7 Mitos Makanan Ibu Hamil yang Sering Disalahpahami, Ketahui Faktanya
Terdapat berbagai mitos makanan ibu hamil yang sering disalahpahami karena tidak memiliki dasar yang jelas.
Seperti diketahui, banyak anjuran dan larangan yang perlu diperhatikan ibu hamil selama kehamilan. Salah satunya adalah anjuran dan larangan tentang makan.
Namun, sayangnya banyak anjuran dan larangan makan yang sebenarnya hanyalah mitos. Mulai dari anjuran harus makan untuk 2 porsi, larangan makan kacang, larangan makan jeruk karena bisa menyebabkan bayi kuning, hingga anjuran minum air kelapa hijau agar rambut bayi lebat.
-
Gimana mitos ini mempengaruhi kehamilan? Kepercayaan ini menyarankan bahwa mencukur bulu kemaluan selama masa kehamilan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi.
-
Bagaimana mitos ibu hamil tidak boleh makan cumi memengaruhi ibu hamil? Meskipun tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini, banyak calon ibu yang memilih untuk menghindari cumi selama kehamilan demi mengikuti saran tradisional atau untuk menghindari risiko yang tidak diketahui.
-
Apa saja mitos ibu hamil tidak boleh makan cumi? Mitos tentang cumi dan kehamilan ini bervariasi, mulai dari kepercayaan bahwa cumi dapat menyebabkan keguguran hingga mitos yang mengatakan bahwa konsumsi cumi dapat mempengaruhi warna kulit atau bahkan perilaku bayi setelah lahir.
-
Apa itu mitos membatin saat hamil? Mitos tentang 'membatin' atau memikirkan orang lain saat hamil adalah bagian dari kepercayaan dan tradisi yang beragam di Indonesia.
-
Siapa yang menyebarkan mitos ibu hamil tidak boleh makan cumi? Mitos ibu hamil tidak boleh makan cumi karena dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama di trimester pertama. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
-
Makanan apa yang baik untuk ibu hamil? Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji,' jelas dr. Merry dilansir dari Antara.
Berikut, kami rangkum berbagai mitos makanan ibu hamil dan penjelasan faktanya, perlu diketahui.
1. Makan yang Banyak Selagi Hamil Karena Untuk 2 Orang
Mitos makanan ibu hamil yang pertama berkaitan dengan porsi makanan. Mitos bahwa ibu hamil harus makan banyak karena hamil untuk dua orang perlu diluruskan. Meski ada kebutuhan nutrisi tambahan selama kehamilan, penting untuk mengontrol asupan makanan dan berat badan agar tetap sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sehat.
Berdasarkan pedoman, peningkatan berat badan yang dianjurkan berkisar antara 12-15 kg bagi ibu hamil dengan IMT normal, dan 6-12 kg bagi yang memiliki IMT lebih atau obesitas. Kebiasaan makan berlebihan justru tidak diperlukan dan bisa berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi.
Fokuslah pada asupan makanan yang bergizi dan seimbang, tidak hanya kuantitas. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi lebih penting daripada sekadar banyak makan. Kontrol berat badan yang tepat memungkinkan ibu hamil menjalani kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko komplikasi. Dengan memahami mitos ini, ibu hamil dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
2. Makan Kacang saat Hamil Akan Membuat Anak Alergi
Mitos makanan ibu hamil yang kedua tentang risiko alergi. Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah anggapan bahwa konsumsi kacang selama kehamilan dapat menyebabkan alergi pada anak. Namun, sebenarnya, konsumsi kacang tidak menyebabkan alergi jika tidak ada riwayat alergi dalam keluarga. Alergi lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga jika keluarga tidak memiliki riwayat alergi, risiko anak mengalami alergi terhadap makanan tertentu, termasuk kacang, menjadi lebih rendah.
Namun, bagi mereka yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga, penting untuk memperkenalkan makanan yang memicu alergi, seperti kacang, pada waktu yang tepat. Umumnya, pengenalan makanan tersebut sebaiknya dilakukan setelah bayi berusia 6 bulan. Dengan cara ini, kita dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya alergi.
Selama masa kehamilan, penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dari berbagai makanan. Mengonsumsi berbagai macam sumber nutrisi, termasuk kacang, akan membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, serta mendukung perkembangan yang sehat. Dengan demikian, asupan yang seimbang sangatlah diperlukan untuk kelangsungan kesehatan selama kehamilan.
3. Banyak Makan Sambal Menyebabkan Bayi Botak
Mitos makanan ibu hamil selanjutnya yaitu berkaitan dengan makanan sambal. Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi sambal selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan rambut bayi. Namun, fakta menunjukkan bahwa pertumbuhan rambut bayi lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua. Jadi, konsumsi sambal tidak berhubungan langsung dengan rambut bayi yang tumbuh lebat atau botak.
Meskipun sambal tidak berdampak pada rambut bayi, ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsinya. Terlalu banyak sambal dapat mengiritasi saluran cerna, yang berpotensi menyebabkan diare. Diare pada masa kehamilan sangat perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti wasir, yang bisa mengganggu kesehatan ibu.
Jadi, meski sambal lezat dan jadi favorit banyak orang, ibu hamil perlu bijak dalam mengonsumsinya untuk menjaga kesehatan diri dan janin. Perhatikan asupan makanan secara keseluruhan agar tetap sehat selama kehamilan.
4. Makan Jeruk Sebabkan Bayi Kuning
Mitos makanan ibu hamil berikutnya tentang makan jeruk. Sering kali ada anggapan bahwa konsumsi jeruk yang berlebihan dapat menyebabkan bayi kuning. Namun, penting untuk dipahami bahwa bayi dapat mengalami kuning dalam dua sampai tiga hari setelah lahir jika fungsi hatinya masih belum sempurna. Paparan di atas normal dan bukan disebabkan oleh konsumsi jeruk oleh ibu.
Jeruk merupakan buah yang baik untuk ibu hamil karena kaya serat dan vitamin C, yang membantu meringankan konstipasi. Mengonsumsi jeruk dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan selama kehamilan, tetapi tidak ada hubungan yang langsung antara jeruk dan bayi kuning.
Namun, jika kuning muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir, kondisi ini memerlukan perhatian medis segera. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius pada bayi. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesehatan bayi dan mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.
5. Minum Susu Bayi Jadi Putih, Minum Kopi Bayi Jadi Hitam
Mitos makanan ibu hamil lainnya dikatakan minum susu bisa membuat kulit bayi putih, minum kopi membuat kulit bayi hitam. Tentang warna kulit bayi tidak dipengaruhi oleh minuman yang dikonsumsi selama kehamilan, seperti susu kedelai atau kopi, melainkan ditentukan oleh faktor genetik dari orang tuanya. Banyak orang beranggapan bahwa jenis makanan atau minuman yang diterima ibu hamil bisa mengubah warna kulit bayi. Namun, hal ini tidak benar.
Misalnya, minum susu kedelai tidak akan membuat bayi menjadi lebih putih, begitu pula dengan konsumsi kopi yang tidak akan menjadikan bayi lebih hitam. Tanda lahir seperti Cafe Au Lait juga lebih berkaitan dengan faktor genetik khusus, bukan karena asupan makanan yang diterima selama masa hamil.
Kesimpulannya, ada pemahaman yang salah mengenai pengaruh makanan ibu hamil terhadap warna kulit dan tanda lahir bayi. Warna kulit dan tanda lahir adalah hasil dari genetika, bukan dari apa yang dikonsumsi selama kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi calon ibu untuk memahami fakta ini dan tidak terpengaruh oleh mitos yang beredar.
6. Minum Es Sebabkan Bayi Besar
Mitos makanan ibu hamil selanjutnya yaitu dipercaya minum es dapat menyebabkan bayi besar. Faktanya, minum es tidak secara langsung menyebabkan bayi besar, namun konsumsi minuman manis berkalori tinggi yang terbuat dengan es dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan ibu. Kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil dapat berdampak pada ukuran bayi saat lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang selama masa kehamilan.
Nutrisi yang baik mendukung perkembangan janin dan membantu menjaga kesehatan ibu. Sebaliknya, konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan kalori, seperti soda atau es manis lainnya, dapat menyebabkan masalah berat badan berlebih.
Penting untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang sesuai, untuk membantu mencegah masalah ini. Dengan demikian, ibu hamil bisa menjaga kesehatan diri dan bayi, serta mengurangi risiko kelahiran bayi besar. Memperhatikan pilihan konsumsi, termasuk saat minum es, adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan janin yang optimal.
7. Minum Air Kelapa Hijau Dapat Membuat Rambut Anak Menjadi Lebat
Mitos makanan ibu hamil yang terakhir tentang minum air kelapa hijau. Banyak orang percaya bahwa minum air kelapa hijau dapat membuat rambut anak menjadi lebat. Namun, pernyataan ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Kelebatannya rambut anak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik orang tua. Ini berarti, apapun yang diberikan kepada anak, termasuk air kelapa hijau, tidak akan mengubah faktor bawaan yang diturunkan dari orang tua.
Meski begitu, air kelapa hijau tetap memiliki manfaat, terutama bagi ibu hamil. Kandungan elektrolit dalam air kelapa hijau dapat membantu mencegah dehidrasi selama masa kehamilan, yang sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin.
Penting untuk diingat bahwa mitos tentang air kelapa hijau dan lebatnya rambut anak tidak berdampak pada kenyataan genetik. Masyarakat perlu lebih bijak dalam memahami hubungan antara asupan makanan dan faktor genetik yang berperan dalam pertumbuhan rambut. Sebaiknya fokus pada pola makan sehat dan bergizi selama kehamilan demi kesehatan secara keseluruhan.