
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir
Dewan Revolusi Jawa Tengah berhasil menguasai sejumlah objek vital. Brigjen Suryo Sumpeno pun melawan.
Dewan Revolusi Jawa Tengah berhasil menguasai sejumlah objek vital. Brigjen Suryo Sumpeno pun melawan.
Gerakan G30S/PKI di Jakarta diikuti dengan gerakan di sejumlah daerah.
Salah satunya di Jawa Tengah. Kolonel Sahirman yang dipengaruhi PKI membentuk Dewan Revolusi Jawa Tengah.
Dia menyeberang ke kubu Letkol Untung Cs, dan merebut sejumlah obyek vital di Semarang.
Sahirman sebelumnya adalah asisten intelijen Kodam, namun dia berkhianat.
Letkol Usman ikut mengambil alih pimpinan Kodam Diponegoro dari Brigjen Suryo Sumpeno.
Pasukan pendukung Dewan Revolusi Jateng ini cukup kuat.
Brigjen Suryo Sumpeno sendiri saat itu tengah mengikuti acara di Magelang.
Dia selamat dari aksi penculikan pasukan pendukung G30S/PKI.
Di Yogyakarta, PKI berhasil menculik dan membunuh Kolonel Katamso dan Letkol Sugiono.
"Saya dari dewan revolusi," kata Kapten itu.
Brigjen Suryo Sumpeno bersandiwara. Dia balik menghardik sang kapten.
"Kapten, kamu tahu apa soal Dewan Revolusi. Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi!" tegas Suryo.
Kapten tersebut terkejut. "Panglima dari Dewan Revolusi?"
"Ya, kamu mau apa?" balas Suryo tegas.
Dia tidak jadi menangkap Brigjen Suryo Sumpeno.
Kesempatan itu segera digunakan oleh Suryo untuk melarikan diri. Dia segera naik mobil meninggalkan Salatiga menuju Semarang.
Tentu saja ini hanya siasat Brigjen Suryo agar terhindar dari penangkapan kapten tersebut.
Tapi situasi benar-benar genting. Belum diketahui siapa lawan dan siapa kawan.
Brigjen Suryo segera berkoordinasi diam-diam ke Garnisun Magelang.
Saat itu hanya pasukan dari Magelang yang diyakininya bebas dari pengaruh G30S/PKI.
Di sana juga terdapat Batalyon Kavaleri TNI AD.
Selain itu pasukan yang tersedia adalah unsur zeni, dan artileri medan serta unsur-unsur Brigade Para yang masih setia.
Brigjen Suryo memutuskan pasukan harus segera bergerak ke Semarang sebelum Kolonel Sahirman bisa melakukan konsolidasi.
1 Kompi Panser (Humbre)
1 Kompi pendukung (BTR)
2 Kompi tank (Tank Stuart).
Sebenarnya kendaraan lapis baja ini merupakan alutsista tua. Sebagian besar adalah senjata eks Perang Dunia II
"Kok nggeremet seperti semut," komentar Brigjen Suryo melihat iring-iringan panser dan tank tua ini bergerak seperti semut.
Namun panser dan tank ini kemudian memegang kunci kemenangan telak atas G30S/PKI di Jawa Tengah.
Banyak pasukan yang awalnya mendukung Dewan Revolusi memilih meninggalkan pos mereka tanpa perlawanan.
Begitu juga pasukan yang disiapkan untuk menjaga Makodam Diponegoro. Mereka mundur tanpa perlawanan sama sekali.
Tanggal 2 Oktober 1965, seluruh obyek vital di Semarang berhasil direbut kembali.
Mereka melarikan diri ke Pegunungan Merapi dan Merbabu. Kedua pimpinan G30S di Jawa Tengah itu berhasil ditembak mati dalam pengejaran oleh RPKAD dan pasukan lain.
Panser dan Tank Yonkav II terus melakukan pembersihan kekuatan kiri di Jawa Tengah.
Aksi G30S/PKI di Semarang. Sumber: Mewaspadai Pengkhianatan PKI, Disjarah TNI AD
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaRatusan purnawirawan TNI Polri mendukung Ganjar sebagai Capres.
Baca SelengkapnyaSekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mempertimbangkan Rano Karno maju di Pilgub Banten 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenderal TNI mantan Kasad yang berasal dari korps Zeni.
Baca SelengkapnyaPanglima memastikan Henri Alfiandi dan Afri Budi akan proses hukum sesuai dengan ketentuan berlaku.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca Selengkapnya