Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Serta Hukum Puasa Syawal saat Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Niat puasa sunnah Syawal sebaiknya dilakukan sejak malam hari sebelumnya hingga sebelum masuk waktu zawal (siang), ketika matahari berada di posisi condong ke barat. Niat tersebut dinyatakan dengan lafal:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Ada beberapa keutamaan dalam melaksanakan puasa sunnah Syawal yang patut diketahui:
2. Penyempurna Puasa Ramadhan: Puasa Syawal bisa menjadi penyempurna dari ibadah puasa Ramadhan, sebagaimana ibadah sunnah lainnya yang dapat melengkapi ibadah fardhu.
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan: Melakukan puasa sunnah Syawal setelah Ramadhan merupakan tanda bahwa puasa Ramadhan telah diterima oleh Allah SWT.
4. Menjaga Konsistensi Ibadah: Puasa sunnah Syawal adalah salah satu cara untuk menjaga konsistensi ibadah setelah bulan Ramadhan berakhir.
5. Bukti Syukur: Puasa Syawal juga menjadi bukti syukur atas segala anugerah yang diperoleh selama bulan Ramadhan, baik berupa ibadah maupun ampunan dari Allah SWT.
Puasa Ramadhan wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, pertanyaan sering muncul apakah lebih baik memenuhi utang tersebut terlebih dahulu atau melaksanakan puasa sunnah Syawal.
Namun, jika sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan, maka bisa melanjutkan dengan puasa sunnah Syawal.
Buya Yahya juga menyatakan bahwa puasa sunnah Syawal tetap sah dilakukan meskipun masih memiliki utang puasa Ramadhan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah niatnya. Jika niatnya adalah untuk puasa Syawal, maka utang puasa Ramadhannya belum terpenuhi.
Bagi yang akan melaksanakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal, niatnya dapat dinyatakan dengan lafal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Sedangkan bagi yang sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa sunnah Syawal, niatnya adalah:
"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT."
Berikut bacaan niat puasa Syawal beserta tata cara dan keutamaannya.
Baca SelengkapnyaSelain hukum pelaksanaannya, Anda juga perlu memahami bacaan niat puasa qadha di bulan Syawal dengan baik dan benar
Baca SelengkapnyaNiat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.
Baca SelengkapnyaSebelum merayakan Hari Raya Idul Fitri, dianjurkan untuk melakukan mandi idul fitri. Hal ini sebagai wujud rasa syukur atas Ramadan yang telah berlalu.
Baca SelengkapnyaMengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat sholat Idul Fitri berjamaah dan sendirian yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut niat sholat nisfu syaban sendiri, sholat ini bisa dilakukan secara berjamaah ataupun sendiri.
Baca SelengkapnyaBolehkah niat Puasa Rajab sekaligus ganti puasa Ramadhan?
Baca SelengkapnyaDilaksanakan sebelum sholat wajib, ketahui hal-hal dasar tentang sholat sunnah qabliyah ini.
Baca Selengkapnya