Hiu 400 Tahun Ini Jadi Hewan Paling Lama Hidup di Bumi, Ilmuwan Temukan Rahasianya
Spesies hiu ini diteliti oleh ilmuwan untuk mengetahui apa yang membuat hewan laut ini bisa berumur panjang.
Hiu Greenland merupakan salah satu hewan vertebrata yang hidup paling lama di dunia. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana hewan ini bisa bertahan hidup.
Dilansir dari laman IFLScience, ilmuwan internasional berhasil memetakan genom dari hewan ini untuk pertama kalinya dan mengungkap rahasia awet muda dari hewan yang bisa hidup hingga 400 tahun ini.
-
Mengapa Hiu Helicoprion bisa bertahan lama? Ia bertahan selama 40 juta tahun dan selamat dari Kepunahan Besar Permian.
-
Kapan spesies hiu ini hidup? Dua jenis ikan prasejarah tersebut diperkirakan telah hidup sebelum superbenua atau zaman Pangea, ketika semua benua besar yang ada saat ini disatukan menjadi satu daratan raksasa.
-
Kapan hiu raksasa tersebut hidup? Sebanyak tujuh gigi Petalodus berusia 290 juta tahun dengan bentuk kelopak ditemukan di batu kapur Qianshi di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Kapan hiu ini ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Dimana fosil hiu raksasa ditemukan? Sebanyak tujuh gigi Petalodus berusia 290 juta tahun dengan bentuk kelopak ditemukan di batu kapur Qianshi di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara.
Steve Hoffmann, salah seorang peneliti dari Institut Fritz Lipmann mengatakan, "Genom Hiu Greenland merupakan langkah penting untuk memahami mekanisme molekuler penuaan pada spesies yang berumur panjang ini.”
Berdasarkan hasil analisis lebih jauh mengenai genom hiu ini, tampaknya perangkat perbaikan DNA Hiu Greenland yang sulit ditangkap menjadi salah satu alasan mengapa hewan ini bisa hidup panjang.
"Analisis data menunjukkan perbaikan DNA yang lebih baik dapat memainkan peran penting dalam umur panjangnya yang ekstrem," jelas Profesor Arne Sahm, penulis pertama makalah tersebut.
Genom yang dapat berpindah-pindah
Hiu Greenland memiliki jumlah genom yang sangat besar melebihi genom manusia, tercatat hiu ini memiliki genom sebanyak 6,5 miliar pasang basa DNA, jumlah itu setara 2 kali lipat dari jumlah genom manusia yang hanya 3 miliar pasang basa DNA.
Peneliti mengungkapkan jumlah genom pada Hiu Greenland termasuk paling banyak dari kalangan hiu lainnya dan yang mengejutkan dari hiu ini adalah genomnya penuh dengan elemen yang berulang kali mereplikasi diri.
Elemen ini berpindah dari satu lokasi genom ke lokasi genom lain yang dapat mengganggu fungsi gen normal, terkadang gemom ini disebut gen "melompat" atau "egois".
Para peneliti menduga gen yang melompat ini sebenarnya dapat memberikan kesempatan kepada gen lain untuk berkembang biak.
"Kami tergoda untuk berspekulasi bahwa evolusi Hiu Greenland telah menemukan cara untuk mengimbangi efek negatif elemen transposabel pada stabilitas DNA dengan membajak mesin elemen transposabel itu sendiri,” ungkap Sham.
Jika begitu, hiu ini mungkin telah mengembangkan cara untuk menduplikasi gen yang terlibat dalam perbaikan DNA untuk membantu mereka memperbaiki kerusakan DNA dengan lebih baik.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti