
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya
'Waspada Hoaks & Hate Speech Jelang Pemilu 2024'
'Waspada Hoaks & Hate Speech Jelang Pemilu 2024'
Di bulan-bulan politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berita tidak benar atau hoaks semakin banyak ditemukan di media sosial.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalui akun Instagram resminya @ccicpolri mengunggah sebuah konten berisi ajakan pada masyarakat untuk waspada dengan hoaks yang beredar menjelang Pilpres 2024 mendatang.
'Waspada Hoaks & Hate Speech Jelang Pemilu 2024'
Media Sosial adalah tempat dimana Sobat Siber bisa menuangkan atau mengungkapkan apa saja yang ingin di ungkapkan. Namun, hati-hati, jelang Pemilu 2024 marak muncul informasi palsu dan ujaran kebencian di dalam Media Sosial
Berikut adalah cara bagaimana agar Sobat Siber tidak termakan berita palsu dan disinformasi saat menggunakan Media Sosial ✍️
#PolriPresisi"
Dengan begitu, bagaimana cara menghadapi berita bohong? Simak tips-tips berikut.
Untuk dapat mengidentifikasi postingan hoaks dan hate speech, cara terbaik adalah dengan memahami pola-pola yang umumnya digunakan dalam kasus-kasus yang telah terjadi.
Sebagai contoh, ketika Anda menghadapi suatu berita hoaks, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti pola judul, penulisnya, waktu penulisan, narasumber yang digunakan, arah tautan yang disediakan, serta situs (website) dan rujukan yang digunakan.
1. Mengembangi pola pikir kritis
Jangan telan mentah-mentah informasi yang beredar melalui media sosial. Usahakan selalu berpikir kritis.
2. Periksa sumber penulisan dan publikasinya
Ketahui informasi yang didapat dengan menelusuri sumber berita, pastikan berasal dari media yang kredibel.
3. Ketahui apakah orang lain melaporkan berita yang sama
Kenali label informasinya. Apabila konten terindikasi sebagai konten hoaks, tidak perlu lagi untuk menyebarkan informasi bohong tersebut.
4. Headline sensasional merupakan indikasi disinformasi
Headline yang berlebihan adalah indikasi pertama dari berita tidak benar.
5. Tanyakan pada diri sendiri kenapa berita ini dibuat
Pahami berita secara struktural. misalnya, apa tujuan dari dibuatnya konten tersebut.
6. Ketahui sumber valid sebuah konten foto atau video
Cek fakta atau sumber dari konten yang mengandung foto atau video. tidak menutup kemungkinan foto atau video yang dimuat sengaja dibuat dengan menggunakan teknologi AI untuk menyebarkan informasi palsu.
Reporter Magang: Anin Kumala
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan terbongkarnya kecurangan PDIP demi menang Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKPU mendata ODGJ yang berdasarkan rekomendasi dokter dapat menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bekerja satu tahun dan sudah beraksi sejak bulan Juni 2022.
Baca Selengkapnya