Menilik Peran Kecerdasan Buatan dalam Operasional Perusahaaan, Termasuk Bisnis Skala Kecil
Dalam bisnis, pengembangannya membantu dalam personalisasi pelanggan, mengotomatiskan interaksi dan membantu pelanggan, hingga memberikan sebuah rekomendasi.

Belakangan ini, sebagian besar perusahaan termasuk dalam negeri menaruh harapan terhadap teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Selain demi penjualan, sistem ini dimanfaatkan untuk menentukan strategi pemasaran.
AI dinilai mampu mengoptimalkan target dan kinerja perusahaan. Dalam bisnis, pengembangannya membantu dalam personalisasi pelanggan, mengotomatiskan interaksi dan membantu pelanggan, hingga memberikan sebuah rekomendasi.
Dari beragam keunggulan itu, AI mulai mendapat banyak perhatian, sehingga banyak yang mencoba menerapkan sistem komputasi canggih ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal demi meraup keuntungan lebih besar.
Tak hanya perusahaan besar, bisnis skala kecil dan menengah pun perlahan tertarik dalam memanfaatkannya. Terlebih penggunaan AI, terbukti memberikan manfaat signifikan dan pengaruh positif dalam keberhasilan bisnis perusahaan.
Saat ini, Perusahaan Digital Marketing di Indonesia memiliki strategi yang bisa dimanfaatkan perusahaan demi menguasai platform digital di tengah teknologi AI yang sekarang ini terus berkembang.
Terobosan perusahaan yang telah berkolaborasi dengan MEA Digital Agency itu bernama Search Everywhere Optimization. Dalam penerapannya, strategi ini memakai konsep Generative Engine Optimization (GEO) dengan 4 pilar utama.
CEO Arfadia, Tessar Napitupulu menyebut ke-4 pilar utama yang menjadi konsep dalam inovasi perusahaannya yaitu optimasi konten multi-platform, analitik real-time, adaptasi konten berbasis AI, dan strategi visibilitas sesuai platform.
"Keunggulan teknologi GEO terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan evolusi AI. Sistem ini memastikan brand tetap relevan dan mudah ditemukan di mana pun target market mereka berada," kata Tessar.
Strategi GEO
Karena strategi GEO memiliki setidaknya tiga elemen utama, dipaparkan Tessar, teknologi ini mampu membuat sebuah konten lebih optimal di berbagai platform AI seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, Perplexity, Mistral, Claude, dan Meta AI.
"(Tiga elemen itu) yaitu optimasi konten yang disesuaikan dengan cara kerja AI, integrasi metadata yang memudahkan pemrosesan informasi, dan adaptasi konten yang responsif terhadap berbagai platform digital," katanya.
"GEO bukan sekadar tools marketing, ini adalah sistem yang memahami bagaimana informasi dicari dan dikonsumsi," tambahnya.
Tessar menyatakan GEO lahir dari pemahaman bahwa konsumen modern tidak lagi bergantung pada satu sumber informasi. Karena mulai bergerak dinamis antara mesin pencari tradisional, media sosial, dan asisten AI.
"Beberapa klien kami bahkan mencatatkan pertumbuhan traffic organik hingga 400 persen dalam 6 bulan pertama. Artinya, dalam implementasinya inovasi ini terbukti meningkatkan visibilitas brand secara signifikan," ungkapnya.
Dalam pandangan Tessar, Search Everywhere Optimization yang dicetuskan perusahaannya bukan sekadar membantu dalam posisi teratas pencarian. Tetapi demi bisnis bisa beradaptasi cepat dan tetap kompetitif di era AI sekarang ini.