Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023

BI merevisi merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,6-5,4 persen pada tahun 2025, lebih rendah dari kisaran perkiraan sebelumnya 4,7–5,5 persen.

Proyeksi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 2,9%.

Perry mengatakan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut dipengaruhi dampak langsung kebijakan tarif AS.

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Dia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.

Perry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.

Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat pasca pengumuman kebijakan tarif efektif resiprokral AS.

Suku bunga deposit facility diputuskan juga turun sebesar 25 bps menjadi pada level 4,5 persen.

Perlunya kebijakan moneter serta fiskal yang akseleratif dan responsif terhadap perkembangan ekonomi global.

Destry juga menceritakan kunjungannya ke pusat produk halal di Jepang yang berada sekitar dua jam dari Tokyo.

Negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina disebut sudah melaju pesat, bahkan agresif dalam memperluas cakupan ekonomi syariahnya.

Angka kredit pada Mei lebih rendah dari pada April 2025 yang mencapai 8,88 persen.

Ketegangan meningkat menjadi bentrokan, ketika polisi membubarkan massa dengan gas air mata, meriam air, dan pemukulan menggunakan tongkat.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di Australia dan diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters.

Selama kuartal pertama, belanja konsumen AS juga melambat tajam. Hanya tercatat tumbuh sebesar 0,5 persen.

Saat ini, daya beli masyarakat AS masih tertekan akibat kenaikan bahan impor akibat perang dagang global yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Ada beberapa negara yang diperkirakan akan merasakan dampak yang lebih ringan dibandingkan negara lainnya.

Kelompok Houthi di Yaman, misalnya, telah mengancam untuk menyerang kapal perang AS yang berada di Laut Merah.