Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut, jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dijalankan terlalu lama maka akan berdampak pada konsumsi rumah tangga. Pada akhirnya juga akan berdampak pada ekonomi nasional.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 yang tumbuh positif 7,07 persen ditopang oleh beberapa komponen. Salah satunya konsumsi rumah tangga yang turut tumbuh sebesar 5,93 persen.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II tahun 2021 tumbuh di level 5,93 persen, lebih baik dibanding sebelum pandemi covid-19 pada tahun 2019.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah mendesain kebijakan fiskal secara terkonsolidasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat, baik melalui program jaminan sosial maupun insentif untuk pelaku usaha, yang dieksekusi secara cepat.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengapresiasi, penyelenggaraan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang diselenggarakan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).

Survei yang dilakukan NielsenIQ menunjukkan pengeluaran rumah tangga masyarakat hingga April 2021 mengalami peningkatan hingga 7 persen. Peningkatan ini dorong tingkat keyakinan konsumen yang meningkat dibandingkan tahun lalu.

Hasil survei Bank Indonesia mengindikasikan pada Mei 2021 optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Tercermin dari indeks keyakinan konsumen pada Mei 2021 sebesar 104,4. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pada April 2021 sebesar 101,5.

Senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai pemerintah masih belum maksimal dalam memperbaiki permintaan konsumsi masyarakat. Tercermin dari belum terserapnya berbagai stimulus pemerintah dalam merealisasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim, konsumsi masyarakat pada bulan Aprlil 2021 sudah menunjukkan adanya tren pemulihan. Konsumsi sendiri merupakan faktor terbesar dalam sisi permintaan yang menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi.

Treasury & International Banking Bank Mandiri melaporkan kebijakan pelarangan mudik lebaran 1442 hijriah tidak bisa membendung mobilitas masyarakat meninggalkan ibukota. Tercermin dari peningkatan transaksi belanja sejumlah kota tujuan mudik mengalami peningkatan menjelang lebaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengklaim, masyarakat lebih optimistis dalam berbelanja pada Lebaran 2021 ini dibanding tahun lalu. Program vaksinasi yang dimulai Januari 2021 jadi salah satu faktor penggerak utama indeks keyakinan konsumen (IKK).

Bank Indonesia melaporkan hasil Survei Konsumen (SK) April 2021 menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan April menjadi 101,5, naik dari bulan Maret di angka 93,4.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 minus 0,74 persen secara year on year (yoy). Kontraksi ini disebabkan karena konsumsi rumah tangga dan investasi belum pulih meski mengalami perbaikan.

Ekonom senior Core Indonesia, Hendri Saparini mengatakan, pemulihan ekonomi rumah tangga masih lambat dan jauh di bawah kondisi sebelum pandemi. Ini lantaran peningkatan mobilitas belum sepenuhnya berdampak pada peningkatan konsumsi.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati coba mewaspadai mobilitas masyarakat yang mulai mengalami peningkatan saat ini. Salah satunya aktivitas konsumsi yang naik untuk kegiatan rekreasi.