CSIS Ungkap Manfaat untuk Ekonomi Indonesia Jika Bergabung dengan OECD
Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia,
Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Park Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (24/8) lalu.
Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri optimis perekonomian Indonesia akan lebih maju. Apabila bergabung dengan OECD.
"Saya melihat bahwa OECD lebih menjanjikan membuat ekonomi Indonesia lebih baik dengan berbagai manfaat yang akan diterima negara ini," kata Yose Rizal Damuri, Selasa (29/7).
"Ya inikan salah satu upaya dia (Airlangga) untuk membuat agar Indonesia itu bisa dengan cepat diterima bergabung dalam OECD. Airlangga mencoba menjahit dukungan lewat makan malam dengan mengundang sejumlah perwakilan negara untuk dapat gabung di OECD," kata Yose Rizal Damuri.
Yose menjelaskan, Indonesia bakal mendapatkan banyak keuntungan bila resmi menjadi negara anggota OECD dan itu menjadi faktor eksternal yang mendorong perbaikan tata kelola dan perekonomian nasional.
Secara umum, manfaat paling nyata yang akan diterima tentunya meningkatkan reputasi kepercayaan dari masyarakat internasional, sekaligus dapat membuat perekonomian kita tumbuh lebih menjanjikan.
"Bergabung ke OECD itu artinya kita masuk ke organisasi yang mengharuskan kita mempunyai standar lebih maju, standar kelola yang lebih baik dengan tata kelola yang lebih bisa dipercaya," tutur Yose.
Dan itu menjadikan Indonesia lebih konsisten dalam melakukan reform yang tengah dilakukan oleh pemerintah.
"Kita juga bisa belajar dari negara-negara lain yang ada di OECD untuk melakukan reform agar ekonomi lebih tangguh dan berkinerja tinggi. Ya prinsipnya jika ingin menjadi negara maju maka kita harus melakukan kebiasaan-kebiasaan yang juga dilakukan negara maju dan itu bisa dicontoh dari negara-negara yang tergabung dalam OECD," ungkap Yose.
OECD merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan Indonesia jadi negara maju di 2045.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil menengah (UKM) Teten Masduki masih menemukan banyak UMKM yang minim pendampingan.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaCapres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga sepakat dengan Ekonomi APEC bahwa kunci pertumbuhan ekonomi yang merata adalah memastikan keuntungan perdagangan dan investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia
Baca Selengkapnya