Pria di Negara ini Kena Denda Rp 3,3 Juta Gara-gara Telepon Pakai Loudspeaker
David mendapat informasi bahwa ia akan dikenakan denda 150 euro (Rp2,5 juta) jika tidak mematikan speaker ponselnya.

Seorang pria di Prancis dikenakan denda karena menggunakan speaker ponsel di stasiun kereta. David mengaku sedang menelepon saudara perempuannya di Stasiun Nantes pada hari Minggu (2/2/2025) ketika seorang petugas dari SNCF, perusahaan kereta api Prancis, menghampirinya.
Dikutip dari laman BBC, pada hari MInggu (9/2), David diberitahu bahwa ia akan dikenakan denda sebesar 150 euro (sekitar Rp2,5 juta) jika tidak mematikan speaker ponselnya. Namun, karena ia menolak untuk membayar denda di tempat, jumlah denda tersebut meningkat menjadi 200 euro (sekitar Rp3,3 juta).
David kemudian mengambil langkah hukum dengan menggugat sanksi tersebut dan menyewa pengacara untuk mengajukan banding. SNCF mengonfirmasi bahwa denda itu dikeluarkan oleh petugas keamanan di area tenang stasiun.
Meskipun demikian, perusahaan kereta api milik negara ini membantah beberapa pernyataan yang disampaikan oleh David, termasuk mengenai jumlah denda yang dikenakan.
Berdasarkan Kode Transportasi Prancis, penggunaan perangkat suara atau alat musik yang mengganggu ketenangan orang lain di area transportasi umum dapat dikenakan sanksi.
Walaupun tidak ada undang-undang nasional yang secara khusus melarang penggunaan loudspeaker ponsel di tempat umum, aturan mengenai kebisingan tetap diberlakukan di beberapa lokasi.
Etika Menggunakan Telepon di Transportasi Umum

Menelepon dengan suara keras di ruang publik sering kali menjadi topik perdebatan di berbagai negara.
Sebuah survei yang dilakukan oleh YouGov terhadap 2.005 orang dewasa di Inggris pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 86 persen responden menganggap penggunaan speaker ponsel di tempat umum sebagai perilaku yang tidak pantas.
Berbagai negara memiliki peraturan yang berbeda mengenai kebisingan di transportasi umum, antara lain:
- Inggris: Beberapa operator kereta menyediakan "zona tenang" di dalam gerbong. Contohnya, London North Eastern Railway meminta penumpang untuk memastikan bahwa suara musik dari headphone mereka tidak terdengar dan berpindah tempat jika ingin menelepon.
- Italia: Trenitalia menawarkan "area senyap" di gerbong bisnis Frecciarossa bagi penumpang yang ingin perjalanan tanpa gangguan suara ponsel.
- Jepang: Menelepon di dalam kereta dianggap tidak sopan dan sangat tidak dianjurkan. West Japan Railway Company bahkan meminta penumpang untuk mengatur ponsel mereka dalam mode senyap serta menghindari berbicara dengan suara keras.
- Korea Selatan: Busan Transportation Corporation menyarankan agar penumpang mengaktifkan mode getar dan berbicara dengan pelan saat berada di dalam kereta.