Indosat Buka Peluang Kerja Sama dengan Starlink
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan provider satelit Low Earth Orbit (LEO), termasuk Starlink.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan provider satelit Low Earth Orbit (LEO), termasuk Starlink.
Kedatangan layanan internet Starlink secara retail di Indonesia telah mengundang beragam reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari pelaku industri telekomunikasi.
Reaksi cukup positif datang dari perusahaan telekomunikasi dan operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Secara dasar, Vikram Sinha, President Director dan Chief Executive Officer IOH, menyatakan bahwa keberadaan Starlink di Indonesia bukanlah sebuah kompetisi, melainkan sebuah kesempatan untuk melakukan kolaborasi.
“Ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk sebuah kolaborasi dalam mengkoneksikan [mereka] yang belum terkoneksi. Saya pikir pesan kuncinya adalah ini bukanlah sebuah kompetisi baru,” ujar Vikram dalam Public Expose RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) 2024 PT Indosat Tbk di kantor Indosat, Selasa (21/5).
Pada kesempatan yang sama, Steve Saerang, Senior Vice President Head of Corporate Communications IOH, menegaskan bahwa Indosat membuka kolaborasi dengan berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang internet satelit dalam sektor pertahanan dan perikanan.
“Dan harapannya, Indosat sendiri akan terus membuka pintu untuk kolaborasi, apalagi di beberapa sektor, seperti pertahanan dan perikanan. Nah, ini merupakan sektor yang dijajaki saat ini oleh Indosat untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan satellite,” jelas Steve.
Steve juga menjelaskan bahwa Indosat tidak hanya membuka diri untuk berkolaborasi dengan Starlink saja, tetapi juga dengan perusahaan internet satelit lain, seperti OneWeb.
Secara khusus, ia menyebut kolaborasi tersebut akan diadakan dengan perusahaan internet satelit yang berada di orbit rendah Bumi (LEO).
Lebih lanjut, kerja sama Indosat dengan Starlink dan satelit LEO lainnya akan dilakukan dalam kerangka layanan B2B atau antara bisnis-ke-bisnis. Kerja sama tersebut akan coba dilakukan oleh Indosat karena beberapa pertimbangan.
“Tadi Pak Vikram menyampaikan mempertimbangkan price/harga, mempertimbangkan berbagai hal, tetapi yang paling penting adalah memberdayakan masyarakat Indonesia, empowering Indonesia,” ujar Steve.
Indosat juga menjelaskan fokus mereka untuk membangun layanan internet di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), khususnya di Indonesia Timur.
Dengan masuknya Starlink, Indosat menilai bahwa masyarakat di Indonesia akan mempunyai opsi dalam akses konektivitas internetnya. Selain baik bagi masyarakat, bertambahnya opsi layanan internet juga dapat memacu Indosat untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Steve Saerang, Senior Vice President Head of Corporate Communications IOH.
Berikut deretan negara yang sempat menolak kehadiran Starlink.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaPerlakuan yang tidak transparan membuat banyak pelaku bisnis telekomunikasi mempertanyakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TDKN) Starlink.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta agar pemerintah juga memperhatikan perusahaan internet lokal.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga syarat yang harus dipenuhi Starlink secepatnya.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menganggap Starlink justru lebih cocok di wilayah rural.
Baca SelengkapnyaKabarnya perusahaan satelit milik Elon Musk itu sedang melakukan rekrutmen karyawan.
Baca SelengkapnyaSatelit internet Starlink milik Elon Musk akhirnya resmi masuk Indonesia. Apakah ini jadi ancaman perusahaan internet lokal?
Baca Selengkapnya