
Bukan Starlink, Indosat sedang Jajaki Kerja Sama dengan Penyedia Satelit Ini
Operator seluler berlomba-lomba melakukan kerja sama dengan penyedia satelit orbit rendah, termasuk Indosat Ooredoo Hutchison.
Operator seluler berlomba-lomba melakukan kerja sama dengan penyedia satelit orbit rendah, termasuk Indosat Ooredoo Hutchison.
Kabarnya, bukan Starlink. Satelit orbit rendah milik Elon Musk. Lalu milik siapa?
IOH tengah melakukan penjajakan dengan penyedia satelit, OneWebb. OneWebb sendiri merupakan penyedia internet satelit yang beroperasi di orbit rendah Bumi (LEO). Jaringan ini juga sama dengan pesaingnya yaitu Starlink, milik SpaceX.
jelas Michael Alifen, Direktur Utama PT Dwi Tunggal Putra (DTP), melalui pesan singkat pada Merdeka.com, Jumat, (11/11).
Dalam hal ini, PT Dwi Tunggal Putra (DTP) sendiri memang sudah memegang hak labuh terhadap jaringan internet miliki OneWebb dan sebagai distributor tunggal di Indonesia.
Michael berujar layanan OneWebb memiliki kualitas keunggulan High Bandwidth and Low Latency akan sangat cocok untuk digunakan pada layanan 4G dan 5G di seluruh pelosok Indonesia.
Ketika dimintai penjelasan, Muhammad Danny Buldansyah, Director & Chief Business Officer IOH, mengatakan, “Kami selalu melihat dan mengevaluasi perkembangan industri telekomunikasi global. Dan kami terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak yang selaras dengan visi Indosat dan pemerintah untuk pemberdayaan seluruh masyarakat Indonesia.”
Mengutip laman NASA, satelit LEO memiliki ketinggian 2.000 km (1.200 mil) atau kurang.
Dengan orbit yang cukup dekat dengan Bumi, umumnya digunakan untuk salah satunya penerapan satelit internet.
Karena dengan orbit rendah, akan memengaruhi kecepatan internet dibandingkan dengan satelit GEO orbit.
Merdeka.com
Dengan latensi rendah, maka aplikasi-aplikasi yang mensyaratkan memakai jaringan internet dengan delay yang sensitif, kini tak bersoal.
Sebagai contoh untuk bermain game. Beberapa game saat ini ada yang membutuhkan latensi internet rendah. Syarat tersebut bisa dipenuhi oleh satelit LEO.
Reporter magang: Aisha Balqis Salsabila
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus bersikap adil jika Starlink benar-benar masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaStarlink tak bisa melenggang begitu saja di Indonesia tanpa syarat yang harus dipenuhi.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan punya alasan mengapa satelit berbahan kayu perlu uji coba diterbangkan ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaRespons baik dari pemerintah ditanggapi positif industri telekomunikasi. Tapi, mereka ingin keringanan lainnya.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaAlat Telekomunikasi Pertama di Dunia Dibuat Bangsa Yunani, Begini Cara Kerjanya
Baca Selengkapnya