Elon Musk Diancam Hacker Buka Akses Satelit Starlink di Negara Ini
Kelompok peretas bernama Anonymous Sudan melakukan hacking pada aplikasi Twitter alias X terhadap 12 negara untuk menekan Elon Musk agar meluncurkan layanan Starlink di negaranya.
Dikutip BBC, pada Selasa pagi, (29/08), kelompok Anonymous Sudan melakukan serangan siber yang mengakibatkan aplikasi X tidak aktif selama lebih dari 2 jam di 12 negara.
Dampaknya, dari penyerangan yang dilakukan oleh kelompok ini menyebabkan ribuan akun pengguna aplikasi yang dulunya dikenal sebagai Twitter ini berubah menjadi offline.
Diketahui motif dari kasus peretasan ini merupakan desakan agar negara Sudan bisa mendapatkan akses internet dengan lancar. Melansir dari laman BBC, Jumat, (01/09), menjelaskan bahwa jenis serangan yang digunakan oleh kelompok Anonymous Sudan merupakan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).
Serangan DDoS ini juga selain untuk mendapatkan internet yang lancar, ternyata peretasan ini juga bertujuan untuk menekan Elon Musk agar membuka layanan Starlink di Sudan.
Salah satu anggota kelompok peretas bernama Hofa, menjelaskan bahwa serangan DDos ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa perang saudara di Sudan ini menyusahkan warga negaranya untuk mendapatkan akses internet dengan mudah.
Hacker Sudan Jago
Anonymous Sudan walaupun hacker dari negara konflik, ternyata keahliannya dalam serangan hacking sudah banyak membuat kekacauan di dunia siber.
Pada bulan Januari lalu kelompok ini berhasil melakukan serangan terhadap puluhan organisasi dan website pemerintahan di Perancis, Nigeria, Israel, dan Amerika.
Bahkan, selama sebulan terakhir geng peretas ini baru saja melakukan serangan kepada Kenya karena dianggap terlalu ikut campur dalam urusan internal pemerintah Sudan.
Penyerangan tersebut dilakukan dengan cara mengacaukan portal eCitizen yang digunakan masyarakat Sudan untuk mengakses lebih dari 5.000 layanan pemerintah.
berita untuk kamu.
Saking banyaknya serangan siber ke berbagai negara yang dilakukan oleh kelompok Anonymous Sudan ini menimbulkan dugaan bahwa sebenarnya mereka adalah bagian dari unit militer siber Rusia yang sedang menyamar menjadi kelompok peretas asing.
Dugaan tersebut muncul sebab Anonymous Sudan secara online memberikan dukungan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin dan banyak lagi serangan-serangan lainnya yang memiliki kesamaan motif dengan kelompok hacker dari Rusia.
Namun mereka membantah tudingan itu dengan membagikan lokasi melalui aplikasi Telegram dan foto paspor dalam tangkapan layar sebagai bukti bahwa mereka memang berasal dari Sudan.
Hal tersebut diperiksa kembali oleh keamanan siber Intel Cocktail dan hasilnya memperlihatkan tidak ada tanda-tanda kebohongan dari bukti-bukti tersebut.
Hal yang perlu diketahui oleh banyak orang adalah bahwa serangan-serangan siber dari kelompok Anonymous Sudan ini akan berjalan dalam jangka panjang.
Sebab mereka bertujuan untuk membuktikan bahwa masyarakat Sudan walaupun terbelakang dan memiliki kemampuan terbatas, ternyata memiliki keterampilan yang baik di berbagai bidang.
- Fauzan Jamaludin
Ada misi tertentu Elon Musk meluncurkan puluhan ribu satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaMendengar rencana Elon Musk, pemerintah Israel tak ingin meloloskannya.
Baca SelengkapnyaPihak Elon Musk telah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika membahas perizinannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut mengerikannya cara perusahaan Elon Musk akan pasang chip di otak.
Baca SelengkapnyaJaringan satelit Starlink milik Elon Musk hanya akan beroperasi di Gaza jika disertai persetujuan dari Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaPerusahaan milik Elon Musk ini akan membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data tangkapan secara online melalui aplikasi E-PIT.
Baca SelengkapnyaTetap akan ada pro dan kontra ketika satelit Starlink masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaElon musk selalu mengampanyekan bahaya keberadaan AI. Tapi itu dulu. Sekarang lain hal.
Baca Selengkapnya