
Langka dan Unik, Ini 4 Ragam Motif Batik yang Ada di Pulau Sumatra
Memperingati hari batik, hasil kesenian yang satu ini tak hanya ada di Pulau Jawa melainkan juga di Pulau Sumatra.
Memperingati hari batik, hasil kesenian yang satu ini tak hanya ada di Pulau Jawa melainkan juga di Pulau Sumatra.
Batik menjadi hasil kesenian ikonik bangsa Indonesia. Mungkin bagi sebagian orang karya Batik hanya ada di Pulau Jawa saja. Eits, namun Anda salah, di Pulau Sumatra ada beberapa ragam motif Batik yang unik sekaligus langka.
Keunikan dari batik khas Sumatra ini bermacam-macam, mulai dari motif hingga bahan-bahan yang digunakan saat proses membatik pun juga unik dan berbeda dari yang lainnya. Penasaran dengan apa saja motif batik yang ada di Sumatra? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Batik yang pertama ini hampir seluruh proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan alami, yaitu Batik Tanah Liek atau Batik Tanah Liat. Ya, sesuai namanya, Batik ini memanfaatkan tanah liat sebagai bahan bakunya dan menggunakan pewarna alami.
(Foto: Wikipedia)
Mengutip Liputan6.com, batik ini tumbuh dan berkembang di tiga daerah, seperti Kabupaten Dharmasraya, Pesisir Selatan dan Tanah Datar. Dulunya, batik ini hanya digunakan oleh pemimpin adat, Bundo Kanduang (pemimpin perempuan Minangkabau), dan atribut Kerajaan Pagaruyung.
Kain batik khas Minangkabau ini terkenal ramah lingkungan, karena seluruh rangkaian pembuatannya menggunakan bahan alami seperti tanah liat, kulit jengkol untuk pewarna, kunyit, getah gambir, kulit rambutan dan lain sebagainya.
Selanjutnya ada Batik Pucuk Rebung yang populer di Provinsi Riau. Keunikan batik ini adalah penggunaan motif tumpal yang biasa digunakan pada kain Songket.
Mengutip iwarebatik.org, motif batik ini mengandung makna mendalam. Makna dari setiap motif yang tergores di atas kain itu melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan juga harapan.
(Foto: Wikipedia)
Selain itu, motif Batik Pucuk Rebung menjadi bagian dari perwakilan hati dan jiwa semangat persatuan yang terbuka bagi masyarakat Riau. Motif ini tergolong motif Melayu yang mewakili pohon bambu yang tidak mudah roboh bahkan saat angin kencang sekalipun.
Di Provinsi Sumatra Barat terdapat salah satu identitas batik yang cukup legendaris, yaitu Batik Sampan yang lahir di Dusun Sampan, Punggung Lading, Kota Pariaman.
Motif batik ini sudah menjadi ciri khas kota Pariaman, pasalnya anugerah karya seni tersebut sudah ada sejak tahun 60-an. Dulunyabatik ini eksis karena adanya perkembangan pada sektor sumber daya alam dan juga manusia.
(Foto: Pixabay)
Seluruh proses rangkaian pembuatan Batik Sampan menggunakan bahan-bahan alami seperti pewarna dasar yang berasal dari buah dan tumbuhan. Bahkan, untuk pencuciannya memanfaatkan batang pohon Mangoi dengan membuat kolam di pinggirnya.
Terakhir, motif batik yang ada di Sumatra adalah Batik Rangkiang yang populer di tanah Minang. Batik ini terkenal dengan motifnya yang diadaptasi dari lumbung padi.
Mengutip beberapa sumber, Batik Rangkiang mengandung makna dan filosofi yang mendalam di setiap goresannya. Contohnya menggambarkan kesejahteraan dan kehidupan.
(Foto: budaya-indonesia.org)
Maka dari itu, motif ini menyiratkan aset yang dikelola dengan baik dan kehidupan yang makmur. Hal ini dilambangkan dengan beras sebagai sumber makanan pokok bagi masyarakat Minangkabau.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulau Pamutusan, salah satu wisata bahari yang ikonik dan populer di Kota Padang, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaMotifnya unik, salah satunya bergambar sosok yang tengah bermain debus
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaMengenal Lancang, kapal yang digunakan orang Sumatra Timur hingga asal usul istilah Kota Riau.
Baca SelengkapnyaBatik ini dibuat sebagai hadiah dari sang raja kepada putranya.
Baca SelengkapnyaBatik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya