Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Indonesia baru saja melewati pesta demokrasi yaitu pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Masyarakat pun berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara.
Namun, sebelum pelaksanaan Pemilu berlangsung, terdapat serangkaian persiapan yang panjang dan pastinya tidak berjalan dengan mulus begitu saja. Salah satunya persiapannya adalah proses pengiriman surat suara ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Proses pengiriman logistik inilah yang menjadi beban dan kendala bagi para petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama dengan TNI-Polri. Bagaimana tidak, selain melewati medan yang terjal dan curam, mereka harus mampu menjaga surat suara agar tidak cacat ataupun rusak.
Di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, petugas KPU bersama TNI-Polri berjuang keras untuk mengirim Surat Suara ke wilayah terpencil. Dengan medan yang tidak bisa diakses menggunakan kendaraan biasa, mereka mencari cara agar surat suara bisa tiba ke lokasi TPS.
Gunakan Gerobak Sapi
Mengutip dari kanal Liputan6.com (13/2), petugas KPU bersama Tni-Polri di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung harus berjuang keras untuk mengantar surat suara tersebut.
Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan alat pendukung seadanya serta harus melewati medan-medan yang terjal dan ekstrem untuk mencapai TPS yang dituju.
Agar surat suara tersebut tiba tepat waktu, petugas pun menggunakan alat transportasi tradisional yaitu Gerobak Sapi untuk melewati jalur yang penuh lumpur sampai berjalan di pinggir pantai. (Foto: Liputan6.com)
Distribusi ke 4 Desa
Dengan menggunakan gerobak sapi, petugas harus mendistribusikan surat suara dan kotak suara ke empat pekon atu desa yang ada di Pesisir Barat. Di antaranya yaitu: Way Haru, Way Tias, Bandar Dalam, dan Siring Gading.
Menurut Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, penggunaan gerobak sapi sebagai alat transportasi ini dikarenakan terpaksa. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak parah sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Jadi memang kami harus menggunakan gerobak sapi. Memang kondisi ini harus dilakukan karena medan tidak bisa dilalui mobil. Meskipun bisa menggunakan motor tetapi harus di modifikasi," ujarnya mengutip dari kanal Liputan6.com (13/2).
Menemupuh Jarak 20 KM
Petugas KPU bersama TNI-Polri harus mendistribusikan surat suara dan kotak suara ini harus menempuh jarak hingga 20 kilometer. Parahnya, mereka harus berjalan kaki untuk mendistribusikan ke 4 desa di Pesisir Barat.
"Kurang lebih jarak untuk bisa keempat pekon (desa) yang berada di Kecamatan Bengkunat itu kami harus berjalan kaki kurang lebih 20 kilometer," terang Alsyahendra.
Tak hanya itu, mereka harus berhenti beberapa kali untuk beristirahat sejenak karena medan yang dilalui telah dipenuhi lumpur.