Resep Minuman Jahe dan Habbatussauda untuk Jaga Kesehatan di Bulan Ramadan
Menjaga kesehatan di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan beragam cara termasuk dengan konsumsi minuman rempah.

Menjaga kesehatan di bulan Ramadan bisa dilakukan dengan beragam cara termasuk dengan konsumsi minuman rempah.
-
Manfaat apa yang diberikan Jahe untuk kesehatan? Dengan segudang manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika jahe semakin diminati sebagai bagian dari pola makan sehat. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang manfaat jahe serta cara terbaik untuk mengonsumsinya setiap hari agar dapat memberikan efek positif bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara membuat minuman jahe, serai dan gula merah? Panggang jahe, lalu memarkan. Rebus jahe bersama serai, kemudian masukkan gula merah. Tunggu hingga mendidih. Tuangkan wedang ke dalam gelas dan nikmati selagi hangat.
-
Bagaimana cara membuat ramuan jahe? 1. Rebus jahe dalam 300 ml air hingga mendidih. 2. Saring air rebusan jahe ke dalam cangkir. 3. Tambahkan madu dan perasan lemon. Aduk rata dan minum selagi hangat.
-
Apa itu Wedang jahe? Wedang jahe merupakan minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan utama jahe.
-
Kenapa jamu bagus untuk bulan Ramadan? Di bulan Ramadan, konsumsi jamu tidak hanya berfungsi untuk menjaga stamina, tetapi juga berperan dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi dan kelelahan.
-
Bagaimana cara membuat jamu herbal rempah? Cuci bersih jahe, kunyit dan serai. Geprek dan iris tipis jahe, kunyit serta serai yang sudah dicuci. Rebus air sekitar 500 ml sampai mendidih. Masukkan jahe, kunyit, serai, kapulaga, cengkeh dan kayu manis, kemudian rebus selama kurang lebih 10 menit. Setelah mendidih, angkat dan tuang air rebusan sambil disaring ke dalam gelas. Tambahkan gula batu, lalu aduk sampai larut dan sajikan.

Resep Minuman Jahe dan Habbatussauda untuk Jaga Kesehatan di Bulan Ramadan
Musim hujan dan banjir, terutama saat bulan Ramadan, sering kali membuat tubuh rentan terhadap gangguan pernafasan seperti batuk, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Dalam menghadapi tantangan ini, ramuan herbal dapat menjadi solusi efektif dan alami. Dr. Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), membagikan resep ramuan herbal untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadan.
“Ramuan herbal itu banyak yang mengandung bahan-bahan yang bersifat imunomodulator atau menyeimbangkan respons imun agar bisa kuat dan optimal dalam menjaga daya tahan tubuh, dan tidak mudah sakit,” kata Inggrid dilansir dari Antara.
Ramuan herbal mengandung bahan-bahan yang bersifat imunomodulator, membantu menyeimbangkan respons imun tubuh sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dalam menghadapi serangan penyakit. Selain itu, ramuan ini memiliki sifat antioksidan dan anti peradangan, serta membantu meredakan batuk dengan mengurangi frekuensi batuk dan produksi dahak.
Salah satu ramuan herbal yang direkomendasikan untuk mencegah batuk dan gangguan pernafasan adalah ramuan dari habbatussauda. Habbatussauda atau jintan hitam telah lama dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk untuk sistem pernapasan.

Resep Ramuan Habbatussauda:
Bahan-bahan:
1 gelas (200 ml) air mendidih.
1 tea bag (2-3 gram) chamomile kering.
1 batang (4 gram) kayu manis.
2 butir kembang lawang/pokak.
1 sdt (3 - 5 gram) habbatussauda kering bubuk.
10 gram jahe iris.
1-2 sdt (5 - 10 ml) madu murni.
1/2 buah jeruk nipis.
Cara membuat:
- Masak air hingga mendidih dan matikan kompor.
- Masukkan chamomile ke air panas.
- Tambahkan jahe, kayu manis, pokak, dan habbatussauda.
- Ratakan seluruh bahan dan aduk-aduk.
- Diamkan 15 menit dalam keadaan tertutup.
- Saring dan tuang ke gelas.
- Berikan madu dan jeruk nipis.
Ramuan ini direkomendasikan untuk dikonsumsi dua kali sehari untuk tujuan pencegahan. Namun, untuk mengobati gangguan pernafasan yang ringan, konsumsi bisa ditingkatkan menjadi tiga sampai empat kali sehari.

Penting untuk dicatat bahwa ramuan herbal tersebut dapat dikombinasikan dengan pengobatan konvensional. Jika dikombinasikan, seperti misalnya dengan parasetamol, disarankan untuk memberi jeda selama satu sampai dua jam antara mengonsumsi ramuan herbal dan obat konvensional.
Ramuan ini lebih efektif jika diminum sebelum makan untuk meningkatkan efektivitasnya. Namun, bagi yang memiliki masalah lambung seperti nyeri ulu hati, ramuan herbal ini dapat dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
Selain ramuan herbal dari habbatussauda, minuman jahe juga bisa menjadi pilihan untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadan. Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang dapat memperkuat daya tahan tubuh.
“Dengan minum ramuan yang memiliki kandungan jahe dapat mempercepat penyembuhan, hingga bisa membantu badan agar lebih kuat dan tidak mudah terjangkit infeksi. Jadi di masa yang sering hujan dan dingin kita membutuhkan minuman yang dapat memberikan kehangatannya ke tubuh kita dan menguatkan imunitas,” kata Inggrid.

Resep Minuman Jahe:
Bahan-bahan untuk 2 porsi:
Air 500 ml (2 gelas).
Daun teh hitam kering (3 gram).
Daun stevia kering (1 gram).
Jahe dikupas dan diiris (40 gram).
Ketumbar diulek secara kasar (2 sendok teh/4 gram).
Jeruk nipis (1 buah).
Madu (1 sendok teh).
Cara membuat:
- Rebus air sampai mendidih.
- Masukkan jahe, ketumbar, daun teh kering, dan daun stevia kering, rebus selama 10-15 menit.
- Tuang ke gelas.
- Beri perasan jeruk nipis.
- Tambahkan madu.
- Aduk sampai merata, siap diminum.
Minuman jahe ini juga dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh dan memberikan kehangatan pada tubuh, cocok untuk dikonsumsi saat berpuasa di musim hujan. Dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti jahe, habbatussauda, dan rempah-rempah lainnya, kita dapat menjaga kesehatan tubuh secara alami dan efektif di bulan Ramadan.