Ketum Parpol Pendukung Ganjar Segera Gelar Pertemuan Bahas Sosok Cawapres
Ketua umum partai politik (parpol) koalisi pendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 segera menggelar pertemuan.
Hal ini diungkapkan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek).
Awiek mengatakan, PPP masih menunggu undangan terkait rencana pertemuan antar ketum partai tersebut.
"Pembicaraan dengan PDIP rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan antar ketua umum partai. Kami masih menunggu undangannya,"
kata Awiek di Gedung DPR RI, Rabu (30/8).
merdeka.com
Awiek menuturkan sampai saat ini belum mengetahui secara pasti kapan pertemuan antar ketum partai itu digelar.
“Kapan waktunya tentu itu ranahnya temen-temen PDIP khususnya ketum PDIP karena rencananya ketum partai. Terutama yang sudah menyatakan bekerja sama politik dengan PDIP,”
ujar Awiek.
merdeka.com
Awiek menyebut, pertemuan antar ketum partai pendukung Ganjar itu akan membahas figur cawapres hingga tim pemenangan.
"Salah satunya ya membahas tentang figur, peluang-peluang figur mungkin ya, terus tim pemenangan. Meskipun tim pemenangan hari ini sudah jalan," ungkap Awiek.
berita untuk kamu.
Saat ini, ada lima partai mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Mereka adalah PDIP, Perindo, PPP, Hanura, dan Partai Solidaritas Indonesia.
- Merdeka
Secara sederhana, maka seseorang yang belum mencapai umur 40 tahun dapat mencalonkan menjadi capres-cawapres, namun telah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Baca Selengkapnya'Tangan ajaib' itu diduga ikut mengatur sosok cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPuluhan lapak ditertibkan oleh petugas Satpol PP sebagai persiapan proyek pembangunan Tol Semarang-Demak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar menyebut, keputusan MK bersifat final dan mengikat.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan setiap laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti tanpa pandang bulu.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama pada Selasa, 1 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum memilih untuk melihat proses penetapan yang akan diambil penyidik setelah kasus dinaikkan ke tahap penyidikan.
Baca Selengkapnya