Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran
Civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Diawali dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga kampus Jokowi, civitas akademikanya menyampaikan Petisi Bulaksumur pada 31 Januari 2024 lalu.
Selanjutnya, berbagai petisi dan kritik dari civitas akademika puluhan perguruan tinggi bermunculan.
Para guru besar hingga mahasiswa meminta agar Presiden Jokowi kembali ke koridor demokrasi. Namun, sebagian pihak menuding kritikan tersebut sengaja dimobilisasi.
Cawapres nomor urut 02 yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi panjang lebar kritikan itu. Wali Kota Solo ini mengaku terbuka menerima masukan yang datang dari mana pun.
"Ya segala evaluasi, kritik, masukan, kami terima ya," ucapnya singkat.
Gibran yang ditemui wartawan seusai mengikuti acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (8/2), enggan menanggapi lebih lanjut ihwal kritikan itu.
Saat disinggung terkait Jokowi yang memutuskan untuk tidak berkampanye untuk pasangan Prabowo-Gibran, suami Selvi Ananda mengaku tidak mengetahuinya.
Gibran berdalih dirinya dan Jokowi memiliki kesibukan dan jadwal sendiri-sendiri.
"Saya malah nggak tahu agendanya apa, kegiatannya apa. Kita kan jalan sendiri-sendiri," tukasnya.
Dalam beberapa kesempatan kampanye, Gibran sering mengajak pendukungnya untuk ikut menjaga TPS khususnya menjaga kotak suara. Saat ditanyakan apakah ada kekhawatiran, Gibran tak mengiyakan.
"Nggak ada rasa khawatir. Yang jelas kan sekarang banyak sekali lembaga-lembaga survei yang sudah merilis hasil surveinya. Itu tidak ada artinya kalau masih banyak yang golput kalau TPS tidak dijaga itu," tandasnya.
Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai gerakan sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur merupakan pertanda perubahan akan terjadi.
Baca SelengkapnyaPetisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM bersama guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Presiden Jokowi menilai ragam kritik yang ditujukan dalam petisi itu sebenarnya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaPernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKritis dari sivitas akademika dari berbagai kampus ke pemerintahan Presiden Jokowi disebut bakal menyumbang perolehan suara ke AMIN
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya