Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024<br>

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Dua kader NasDem ditetapkan tersangka korupsi

"NasDem, memilih yang terbaik oleh karena itu dia memutuskan sosok Anies Baswedan yang dipilih sebagai capresnya untuk Pilpres 2024."

Demikian pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Gondnagdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10) tahun 2022 lalu.

Paloh mengungkap Anies Baswedan sebagai sosok putera terbaik bangsa yang harus didukung. "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best," kata Paloh.

Pasca resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres 2024, badai menerpa NasDem. Entah kebetulan atau bukan, namun perlahan sejumlah kasus yang melibatkan elite partai mulai terbuka.

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Berikut badai yang menerpa Partai NasDem usai mengusung Anies Baswedan dirangkum merdeka.com:

-17 Mei 2023
Menkominfo Jhonny G Plate jadi Tersangka Korupsi

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Menkominfo Jhonny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1,2,3,4 dan 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022.

Tak tanggung-tanggung, akibat perbuatan culas Plate cs, negara rugi hingga Rp8 triliun.




Usai ditetapkan tersangka, Plate langsung dijebloskan ke penjara. Peran Plate dalam kasus ini adalah sebagai pihak berwenang dalam penggunaan anggaran dan posisinya sebagai menteri.

Plate ditetapkan tersangka setelah menjalani dua kali pemeriksaan dalam kapasitas sebagai saksi.

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
<b>-September 2023</b><br>

-September 2023

Pada bulan ini, santer dikabarkan Mentan Syahrul Yasin Limpo telah menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

"Benar (SYL sudah tersangka)," ujar sumber dikutip Jumat (29/9/2023).

Penetapan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka ini ramai usai tim penyidik KPK menggeledah rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Penggeledahan dilakukan saat proses hukum masuk ke tingkat penyidikan.

Saat proses hukum naik ke tahap penyidikan dipastikan sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Hanya saja KPK belum bersedia membeberkannya secara resmi. Pengumuman tersangka biasa dilakukan saat upaya paksa penangkapan dan penahanan.

Hasil penggeledahan, penyidik KPK menemukan uang tunai sebesar Rp30 miliar dan beberapa pucuk senjata api (senpi).

Tak lama dikabarkan soal tersangka, Limpo tidak ada kabar. Bahkan, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengaku hilang kontak dengan Limpo.

Menurut dia, Syahrul seharusnya kembali ke Indonesia paling lambat Minggu, 1 Oktober 2023, usai mekakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol.

"Belom. Belom komunikasi (dengan Syahrul) tepatnya," kata Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

"Sabtu (harusnya) udah kembali (ke Indonesia), Sabtu kemaren. Sabtu atau Minggu harusnya udah kembali. Baru 2-3 hari (belum sampai)," sambungnya.

Hari berganti. Akhirnya, batang hidung Syahrul Yasin Limpo terlihat. Ia tiba di Indonesia usai dari perjalanan dinas ke Eropa, pada Rabu (4/10).

Tiba di Tanah Air, Limpo langsung menuju Gedung NasDem Tower. 

-5 Oktober 2023

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Sehari setelah kepulangannya, Limpo mendatangi Gedung Kementan. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, diketahui kedatangan SYL pagi ini untuk menemui sejumlah pegawai Kementan dalam rangka berpamitan selaku Menteri.

Setelah itu, Limpo menuju Polda Metro Jaya. Kedatangannya diduga terkait pelaporan dugaan tindak pemerasan yang dilaporkan sopir pribadinya terhadap pimpinan KPK.

Setelah itu, Limpo berencana mendatangi Setneg untuk mengundurkan diri sebagai menteri. Namun, hal itu belum dilakukan karena jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masih padat agenda.

Setali tiga uang, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku hatinya terusik dengan proses hukum yang menimpa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Ini hal yang amat sangat mengusik hati saya. Tetapi sekali lagi, konsistensi dan penghormatan upaya penegakkan hukum tidak akan pernah surut sedikit pun. Itu perlu saya tegaskan, baik atas nama pribadi maupun atas nama seluruh keluarga besar partai NasDem," 

kata Paloh saat konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, Kamis (5/10).

Paloh berujar, SYL baru saja mendapatkan penghargaan dari luar negeri saat ia melakukan kunjungan kerja. Namun, ia menyayangkan perilaku yang perlu diterima SYL di dalam negeri itu.

"Maka di luar dugaan baik oleh diri saya dan semua kawan-kawan dan saya yakin juga di luar dugaan daripada Bung SYL, dia harus mengalami sebuah kondisi yang seperti apa yang dialami oleh dirinya," ujar Paloh.

"Di saat dia menerima penghargaan seperti itu dan juga saya pikir kebanggaan bagi kita semua di dalam negeri, dia mengalami satu peristiwa yang, saya bisa pahami bagaimana terhinanya dirinya, kecewa, sedih," tambah Paloh.

Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Paloh pun meminta SYL untuk segera mengundurkan diri dari kabinet agar bisa berfokus menjalankan proses hukum yang sedang ia hadapi.

"Saya sudah menerima laporan dari Bung Syahrul. Atas nama DPP, saya menyatakan segera menghadap presiden, sampaikan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian," ucap Paloh.

-Paloh Akui Kasus Membelit Syahrul Yasin Limpo mempengaruhi Pasangan AMIN<br>

-Paloh Akui Kasus Membelit Syahrul Yasin Limpo mempengaruhi Pasangan AMIN

Paloh blak-blakan. Elektabilitas Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang 'terganggu' imbas dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo di Komisi Pemberantasan KOrupsi (KPK).

"Pasti ada pengaruhnya (kasus Mentan di KPK) pada elektabilitas partai dan juga AMIN, pasangan yang didukung NasDem, Bung Anies dan Bung Muhaimin Iskandar. Pasti ada pengaruh ini," kata Surya Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

Paloh menyayangkan. Sebab, ia menilai baik Anies Baswedan dan Cak Imin merupakan dua putra bangsa yang tengah memperjuangkan perubahan. Serta didukung oleh sejumlah masyarakat.

Terungkap Aliran Duit Rp60 M buat Selesaikan Kasus Korupsi BTS Kominfo Seret Johnny Plate
Terungkap Aliran Duit Rp60 M buat Selesaikan Kasus Korupsi BTS Kominfo Seret Johnny Plate

Irwan mengungkap mantan menteri Kominfo dan eks Dirut Bakti Kominfo mengetahui bahwa dirinya menerima uang dari terdakwa Yusrizki.

Baca Selengkapnya
Irwan Hermawan Ngaku Kaget sampai Pusing saat Terima Duit Rp500 Juta dari Johnny Plate tiap Bulan
Irwan Hermawan Ngaku Kaget sampai Pusing saat Terima Duit Rp500 Juta dari Johnny Plate tiap Bulan

Agenda persidangan mendengarkan kesaksian Dirut Bakti Kominfo Anang Latief, yang juga terdakwa dalam perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Di Depan Hakim, Menpora Dito Bantah Kenal Irwan Hermawan Apalagi soal Duit Rp27 Miliar
Di Depan Hakim, Menpora Dito Bantah Kenal Irwan Hermawan Apalagi soal Duit Rp27 Miliar

Hal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nama Menpora Dito Ariotedjo Kembali Disebut Saksi Mahkota Sidang Korupsi BTS Kominfo
Nama Menpora Dito Ariotedjo Kembali Disebut Saksi Mahkota Sidang Korupsi BTS Kominfo

Irwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.

Baca Selengkapnya
Terbukti Korupsi Proyek BTS Kominfo Bareng Jhonny Plate, Irwan Hermawan Divonis 12 Tahun Penjara
Terbukti Korupsi Proyek BTS Kominfo Bareng Jhonny Plate, Irwan Hermawan Divonis 12 Tahun Penjara

Irwan juga dihukum membayar uang pengganti sejumlah Rp1.150.000.000 subsider 1 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Segini Total Harta Anggota BPK Achsanul Qosasi, Tersangka Korupsi BTS Kominfo Terima Rp40 M
Segini Total Harta Anggota BPK Achsanul Qosasi, Tersangka Korupsi BTS Kominfo Terima Rp40 M

Adanya dugaan tindak pidana korupsi penerimaan uang sebesar kurang lebih Rp40 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
VIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'

Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi PDAM Makassar, Adik Mentan Syahrul YL Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp500 Juta
Kasus Korupsi PDAM Makassar, Adik Mentan Syahrul YL Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp500 Juta

Mantan Dirut PDAM Makassar, Haris Yasin Limpo dituntut dengan hukuman 11 tahun penjara, denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Baca Selengkapnya
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan

Mirza menjelaskan soal ihwal uang Rp300 juta yang diterimanya dari Windi.

Baca Selengkapnya
Sidang Korupsi BTS Kominfo, Saksi Ungkap Komisi I DPR Dapat ‘Jatah’ Rp70 M, BPK Rp40 M
Sidang Korupsi BTS Kominfo, Saksi Ungkap Komisi I DPR Dapat ‘Jatah’ Rp70 M, BPK Rp40 M

Uang tersebut mengalir ke Komisi I DPR dan BPK lewat perantara bernama Nistra Yohan dan Sadikin.

Baca Selengkapnya