Vendor Kementan Diminta Bantu Bayar Rawat Inap Istri SYL Meski sedang Berduka
Padahal di saat yang bersamaan dirinya juga sedang dalam keadaan berduka.
Padahal di saat yang bersamaan dirinya juga sedang dalam keadaan berduka.
Direktur CV Maksima Selaras Budi, Fajar Noviansyah, menyebut dirinya pernah dimintakan uang guna membayarkan biaya rawat inap istri eks Mentan (Syahrul Yasin Limpo) SYL, Ayunsri Harahap. Padahal di saat yang bersamaan dirinya juga sedang dalam keadaan berduka.
CV Maksima Selaras Budi merupakan salah satu vendor di Kementan yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL dkk di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).
"Kalau enggak salah ini keterangan saksi untuk membiayai rawat inap Ibu menteri?" tanya Jaksa di ruang sidang.
"Siap, betul," ujar Fajar.
"Itu berapa nilainya?" tanya Jaksa
"Di keterangan saksi Rp28,9 juta itu?" tanya Jaksa.
"Oh iya, sorry" Fajar membenarkan.
"Itu permintaannya di Pak Isnar?" tanya Jaksa.
"Iya, siap," saut saksi.
"Saat itu almarhumah mertua saya di Bojonegoro saat itu, jadi saya by transfer saja," ungkap Fajar.
"Jadi lagi ada kemalangan juga saksi, terus jadi by transfer ke Pak Isnar?" tanya Jaksa.
"Siap," jawab saksi.
"Tapi tahu bahwa itu untuk pembayaran sakitnya Ibu Menteri dari mana?" Jaksa lanjut bertanya.
"Karena memang biasanya kalau yang terjadi kepada saya ini melalui Sespri ibu Rini, atau bu Rina itu, atau Mas Panji biasanya minta sesuatu kebutuhan Pak Menteri dan keluarganya," pungkas Fajar.
Fajar mengaku untuk permintaan pemasangan AC di rumah Thita karena ada perintah.
Baca SelengkapnyaGempur mencoba meyakinkan saksi. Hingga pejabat eselon I harus urunan pada akhirnya.
Baca SelengkapnyaSaksi Kiky bercerita detail mengenai lukisan yang dibeli SYL.
Baca SelengkapnyaKementan membayar 'Biduan' tersebut kemudian ditransfer melalui rekening atas nama Rezky atas arahan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono.
Baca SelengkapnyaPemerasan dilakukan bersama Kasdi Subagyono selaku Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023
Baca SelengkapnyaPembayaran menggunakan QRIS mencegah peredaran uang palsu dan tak perlu repot menghitung kembalian
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Yunus saat menjadi saksi.
Baca SelengkapnyaDia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaSelain untuk membayar keris emas, beberapa kebutuhan pribadi SYL yang ditanggung ke anak buahnya.
Baca Selengkapnya