SBY: Dunia Politik Sudah Masa Lalu
SBY kini lebih fokus menekuni dunia seni lukis dan olahraga.

Sejak tak lagi menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih banyak mengisi waktunya dengan melukis dan berolahraga.
SBY membagikan kisahnya dalam wawancara khusus dengan Liputan6 SCTV yang dipandu oleh pemimpin redaksi Retno Pinasti.
“Waktu saya SMP saya pernah mengikuti sanggar seni tidak hanya seni lukis tapi seni puisi, saya juga pemain band pas SMA. Tapi saat saya masuk akademi militer saya berhenti total, saat jadi presiden juga enggak sempat. Tapi setelah selesai dari mengemban amanah negara saya memilih, pilihan saya ke dunia seni dan olahraga,” kata SBY seperti ditayangkan di kanal Youtube Liputan6 SCTV, Senin (10/2).
SBY menambahkan, menggeluti dunia seni adalah pilihan. Sementara kerja-kerja politik sudah menjadi masa lalu.
“Jadi bukan ke dunia politik lagi, itu sudah masa lalu, saya memilih menekuni dua dunia ini,” jelas SBY.
Meski sudah lama belajar seni lukis, SBY mengaku dirinya masih di level pemula. Namun seiring berjalannya pengalaman dalam tiga tahun terakhir, SBY memberanikan diri untuk melakukan eksplorasi karya. Sampai hari ini, total ada 250 lukisan dengan pelbagai tema dari goresan tangannya.
"Saya sendiri juga masih pemula dengan pengalaman yang saya lewati hampir tiga tahun ini, saya bisa mengajak teman-teman yang baru akan masuk dunia lukis berani lah masuk dunia seni termasuk seni lukis nanti setelah masuk pasti ada prosesnya," kata SBY.
SBY Merasa Damai dengan Melukis
SBY menceritakan awal mula kenapa akhirnya pilih menekuni seni lukis. Semua bermula ketika dirinya kehilangan istri tercinta Ani Yudhoyono meninggal dunia. SBY mengaku sangat terpukul. Dari situ dia mulai tekun melukis, dan ternyata rasa sedihnya perlahan hilang berganti kedamaian.
“Memang setelah kehilangan Bu Ani saya akui hari-hari saya berat sekali, so dengan saya melukis sejak tiga tahun yang lalu kurang lebih itu bring the peace into my heart, jadilah saya teduh,” ungkap SBY.
“Sama seperti harapan untuk hari esok, saya bisa menerima takdir Allah dan for me itu merupakan pesan setelah ditinggal almarhumah,” kata SBY.