Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap
Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
"Bagaimanapun caranya (pelaku) harus ditangkap," tegas Eri di hadapan awak media, Jumat (1/12).
Ia menambahkan, aksi kedua Satpol PP Pemkot Surabaya itu sebenarnya adalah memberikan akses bagi pengguna jalan yang terlambat bekerja akibat blokade buruh. Sehingga, kedua anggita Satpol PP tersebut meminta izin pada para buruh untuk memberikan akses.
Namun, perlakuan yang merupakan bentuk pelayanan Pemerintah Kota Surabaya kepada masyarakat tersebut bukannya dijadikan contoh, bukan malah dihakimi. Oleh sebab itu pihaknya meminta polisi segera mengejar dan menangkap para pelaku penganiayaan.
"Ojo ngelarani wong koyok ngunu, wong podo-podo menungsone (jangan menyakiti orang lain seperti itu, karena sesama manusia)," lanjutnya.
Kepada buruh, Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi yang dianut bangsa ini. Hanya saja ia menekankan pentingnya menyampaikan pendapat dengan cara santun.
"Oleh karena itu saya minta (aparat kepolisian), kejar terus sampai tertangkap," tandas Eri.
Diketahui, dua orang petugas Satpol PP yang sedang mengamankan aksi demo buruh dianiaya oleh peserta unjuk rasa. Kedua petugas bernama Abdul Muid Kafi (25) warga Sawahan dan Tareq Aziz (31) warga Krembangan, Kota Surabaya.
Ketika itu arak-arakan demonstran dari berbagai organisasi buruh melintasi Jalan Ahmad Yani Surabaya hendak menuju Kantor Gubernur Jawa Timur.
Tepat di Taman Pelangi, arus lalu lintas macet total karena buruh memperlambat iring-iringan kendaraan bermotor. Lalu ada beberapa pengguna jalan yang meminta dibukakan jalan karena terlambat kerja, sehingga para korban mendekati rombongan demonstran supaya memberi jalan dan blokade dibuka namun tiba-tiba korban Abdul Muid dipukul dari arah depan dan kepala bagian belakang.
Korban Tareq Aziz saat ingin membantu korban Abdul Muid, justru ikut dipukul dan diinjak-injak oleh rombongan demonstran sehingga mengakibatkan tulang belakang korban retak.
Pada saat yang sama korban Abdul Muid juga dikeroyok oleh peserta unjuk rasa hingga mengakibatkan sakit kepala belakang dan sakit di bagian rusuk.
Mengetahui hal itu, petugas kepolisian yang berada di lokasi langsung mengamankan kedua korban penganiayaan dan membawanya menjauh dari amukan massa buruh. Aksi tersebut terekam oleh video hingga viral.
Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaTol Jakarta-Cikampek KM24 di wilayah Cibitung, Kabupaten Bekasi sempat ditutup polisi untuk memberi jalan anggota Brimob menuju lokasi demo buruh.
Baca SelengkapnyaPimpinan PKB, NasDem, dan PKS telah berkumpul di Surabaya untuk melaksanakan deklarasi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji akan menyempurnakan demokrasi Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaMassa dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar demonstrasi
Baca SelengkapnyaDesta ikut melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI bersama para mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka disebut telah memblokir jalan perusahaan yang mengganggu aktivitas
Baca Selengkapnya