Tiga korban mengalami luka sabetan senjata tajam usai terlibat cekcok di jalan raya. Sebanyak 4 orang mahasiswa ditetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Atas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.

Penetapan dua tersangka ini berdasarkan hasil keterangan saksi dan barang bukti yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pengeroyokan tersebut.

Polda Metro Jaya menerima laporan dari stafsus Arsjad Rasjid, Arif Rahman ke Polda Metro Jaya atas dugaan Pengeroyokan oleh Umar Kei.

Arif yang melapor Umar Kei ke Polda telah teregister dengan nomor STTLP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada Rabu (17/9) kemarin.

Safrizal mengatakan, kedua tim itu kebetulan tinggal di hotel yang sama di Kota Banda Aceh.

Pengeroyokan terhadap Alif ini terjadi di lobby Hotel Medan, Peunayong, Kota Banda Aceh.

Kasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.

Aksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.

Dua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan

Keenam orang yang ditetapkan tersangka adalah, I, T, S, L, A, dan Y

Peristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.

Nasib tragis dialami MZN, seorang remaja yang tiba-tiba dikeroyok sekelompok orang gara-gara kaus yang ia kenakan.

Penganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.

Korban langsung dibawa ke ruang jenazah RSB Titus Ully Kupang untuk dilakukan otopsi.

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama memastikan para pelaku akan ditangani Polda Jawa Timur.

Polisi Tangkap Dua Pelaku Pengeroyokan Juru Kamera Kompas TV Seusai Sidang SYL