Ganjar Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi Tingkatkan Produksi Pertanian
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggagas pengolahan dan produksi pertanian dikolaborasikan dengan teknologi untuk mendorong kemajuan petani milenial. Ganjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Hal itu disampaikan Ganjar, saat membuka dan meresmikan Soropadan Agro Festival II yang digelar di Soropadan Agro Center, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung pada Kamis (20/7).
"Kalau kita mengintroduksi teknologi kepada sistem pertanian kita, maka anak-anak muda ini akan tertarik dan memang sudah saatnya percepatan teknologi pertanian ditingkatkan tidak hanya sekedar alsintan, tapi sampai dengan seluruh prosesnya," ujar Ganjar di lokasi.
Ganjar telah mengupayakan pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan petani di Jawa Tengah melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Perencanaan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Lalu, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Ganjar telah melaksanakan pelatihan Manajemen Agribisnis Petani Milenial yang diikuti petani muda dan kelompok tani. Hingga kini, program tersebut telah melahirkan 4 angkatan petani milenial di Jawa Tengah.
Hingga kini, jumlah petani milenial di Jawa Tengah pada 2019 lalu, sebanyak 975.600 orang atau 33,7 persen dari 2,88 juta petani di Jawa Tengah. Kemudian, sebanyak 57.600 orang di antaranya merupakan lulusan sarjana. "Masih banyak semangat anak muda, hanya kita mesti merubah mindset ini bahwa pertanian selama ini praktiknya ya karena terpepet. Maka sekarang tidak boleh ada ilmu terpepet, mesti disiapkan betul dan rumusnya dari penyuluh tadi sudah bagus," kata Ganjar.
berita untuk kamu.
Indonesia, khususnya Jawa Tengah yang kini menghadapi fenomena El Nino juga menjadi perhatian Ganjar. Untuk persoalan pupuk, Ganjar menyebutkan harus ada komitmen bersama antara seluruh stakeholder agar daerah tidak mengalami kekurangan pupuk.
Ganjar pun menggalakkan pupuk organik untuk lebih banyak diolah dan diproses para petani milenial, maupun kelompok tani (poktan) agar kemandirian petani dan kedaulatan pangan dapat terus terjaga.
"Di sisi lain, gerakan pupuk organik mesti ditingkatkan setidaknya separuh. Tapi menuju organik saya kira sekarang sudah mulai makin canggih. Kalau dulu berorganik ria itu menggunakan kuantitas yang besar, sekarang dengan fermentasi bisa masuk dalam bentuk cair. Itu mesti digenjot," ucap Ganjar.
Sebagai informasi, Soropadan Agro Festival digelar pada 20-24 Juli 2023 dengan tema Regenerasi Petani Jateng Menuju Kedaulatan Pangan Nasional. Sebanyak 239 stan agro pertanian ditampilkan yang mengangkat hasil-hasil pertanian di Jawa Tengah.
- Merdeka
Teknologi ini meningkatkan produktivitas dan penghidupan petani, serta memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPetani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun demikian, tantangan ini bukan tak ada solusi. Teknologi dipercaya akan memperkuat industri makanan dan minuman dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGanjar ingin industri pengolahan hasil tani bekerjasama dengan petani agar produknya semakin berkualitas
Baca SelengkapnyaKemandirian energi masyarakat Ciptagelar sepatutnya bisa jadi contoh bagi desa-desa lain.
Baca SelengkapnyaJagung bioteknologi diklaim membuat para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam era 4.0, sektor pertanian ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
Baca SelengkapnyaBakal Capres Ganjar Pranowo menilai generasi milenial memiliki kemampuan adaptasi di tengah pertumbuhan teknologi.
Baca Selengkapnya